Dua Garis Biru Inspirasi Generasi Baru



Oleh: Hany Handayani Primantara, S.P. 

.

.

.

Belum juga tayang di bioskop,  film Dua Garis Biru justru mengundang kontroversi di tengah masyarakat. Berdasarkan laman detik.com sebuah petisi digagas oleh Gerakan Profesionalisme Mahasiswa Keguruan Indonesia (Garagaraguru) di Change.org.

.

"Beberapa scene di trailer menunjukkan proses pacaran sepasang remaja yang melampaui batas, terlebih ketika menunjukkan adegan berduaan di dalam kamar yang menjadi rutinitas mereka. Scene tersebut tentu tidak layak dipertontonkan pada generasi muda, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa tontonan dapat memengaruhi manusia untuk meniru dari apa yang telah ditonton," isi di dalam petisi, dilihat detikHOT, Rabu (1/5/2019).

.

"Segala tontonan yang menjerumuskan generasi kepada perilaku amoral sudah sepatutnya dilawan (bukan tentang film Dua Garis Biru, melainkan film secara umum), karena kunci pembangunan negara ada pada manusianya. Mustahil apabila kita ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045, namun generasi muda masih sering disuguhkan tontonan yang menjerumuskan kepada perilaku amoral," ungkap mereka.

.

Sejalan dengan petisi tersebut, Islam pun mengatagorikan seks sebagai naluri na'u. Sebuah naluri yang dimiliki setiap makhluk hidup. Dimana naluri ini akan terangsang dan bangkit, manakala faktor luar terus dihadirkan. Dalam Islam, keinginan berperilaku seksual tak perlu diedukasi sedemikian detil hingga ke adegan "ranjang". 

.

Film yang justru membangkitkan birahi generasi muda seperti ini merupakan salah satu faktor pemicu prilaku seks bebas. Alih-alih jadi sarana pendidikan, yang ada justru jadi inspirasi tindakan kemaksiatan bagi generasi milenial. 

.

Mengapa? Karena sifat anak muda yang sejatinya memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal baru. Rasa ingin mencoba dan mengikuti hal baru inilah yang seharusnya diarahkan kepada hal yang lebih bermanfaat. Bukan malah dijerumuskan pada hal yang merusak otak.

.

Jangankan anak muda, orang dewasa sekalipun jika terus menerus dipertontonkan film atau hiburan yang demikian. Lama kelamaan maka akan merasa tertantang untuk mempraktikan. Karena sifat alamiah naluri, yakni akan bangkit dan terangsang jika didorong terus-menerus oleh faktor luar, salah satunya adalah tontonan berupa film.

.

Maka salah alamat jika penggagas film dan para seniman tersebut mengharapkan film sebagai sebuah sarana edukasi pendidikan seks. Apatah lagi berharap dengan hadirnya film ini dapat menekan jumlah remaja yang terlibat seks bebas.

.

Penting diketahui hal ini bukanlah kesalahan penuh dari pihak penggagas film. Karena sebenarnya mereka adalah orang-orang pintar yang mampu melihat peluang pasar. Mengingat para orang tua kini kian hari kian abai terhadap tanggung jawab mereka sebagai orang tua. Terutama dalam membina anak-anak mereka dari sisi pendidikan seks. 

.

Beragam alasan jadi alibi, mulai dari alasan seks adalah pembahasan yang tabu untuk dibincangkan, hingga kesibukan kedua orang tua. Baik ibu maupun ayah yang bekerja di luar rumah membuat mereka hilang kendali terhadap anak-anak. Walhasil jadilah gadget, film, serta musik sebagai "orang tua" lain mereka. Yang mampu mengisi kekosongan diri.

.

Maka tak salah jika saat ini kita harus legowo, agar bisa menahan ego untuk lebih mementingkan hal lain. Utamakan anak-anak anda, karena merekalah yang akan menyeret orang tua ke neraka maupun ke surga. Tergantung bagaimana cara kita mendidiknya. Utamakanlah anak  anda, karena anda adalah orang yang beruntung. Karena di luar sana, banyak para pasangan yang tak dikaruniai keturunan. 

.

Sebuah generasi emas pembangun bangsa, lahir dari binaan dan didikan yang baik. Bukan melalui tontonan amoral, mengumbar nafsu birahi. Generasi emas pembangun bangsa, lahir dari para orangtua yang peduli. Bukan yang abai terhadap kewajiban hakiki sebagai orangtua. 

.

Dan orangtua yang peduli lahir dari kesadaran pribadi bahwa dia adalah insan pilihan, yang mampu mendidik serta membina dengan binaan yang baik. Binaan yang baik hanya berasal dari yang Maha baik. Yakni lahir dari apa-apa yang telah Allah peringatan dan yang Allah larang. Tak lain dan tak bukan ialah Islam. Jadikan Islam sebagai sebuah inspirasi baru. Inspirasi yang mampu hasilkan generasi emas pembangun bangsa. 

.

Wallahu a’lam Bishowab.



*(Ibu Peduli Generasi) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak