Oleh : Lilik Yani
Seorang penduduk miskin papa
Tinggal bersama ibu tercinta
Di sebuah negeri Yaman
Tak satu pun sanak saudara
Bekerja menggembalakan ternak
Upahnya buat makan bersama ibunya
Jika lebih, diberikan pada tetangga
Sesama rakyat miskin bagaikan dirinya
Pemuda itu teramat taat ibunya
Terlebih taat pada Allah Pencipta-Nya
Ibadah dikerjakan sepenuh jiwa
Bukti iman menancap di dada
Ia menyimpan rindu mendalam pada Rasul mulia
Hati bertanya, kapan bisa bertemu kekasih tercinta
Memandang wajah Rasulullah saw dari dekat
Ia rindu pembawa syariat yang diikutinya
Tapi bagaimana caranya?
Ia memiliki ibu tua renta
Tak ada kerabat dititipi menjaga
Tak tega meninggalkan ibu sendiri saja
Hatinya gelisah memikirkannya
Siang malam diliputi rindu mendalam
Hingga kerinduan tak bisa ditahan
Mohon ijin agar ibu merelakan
"Pergilah, anakku!"
Temuilah Rasulullah yang kau rindukan
Pembawa risalah yang menyelamatkan
Nabi kita tercinta
Bila telah berjumpa,
Segeralah kembali pulang"
Ia bergegas melangkah
Pergi membawa restu dan doa ibunya
Perjalanan jauh ditempuh dengan hati gembira
Berharap segera bertemu kekasih hatinya
Sesampai di rumah Rasulullah saw
Bunda Aisyah yang menemuinya
Kekasih hati tak dijumpainya
Sedang berperang di medan laga
Hatinya sedih, bergolak
Kekasih yang dirindukan tak ada
Mau menunggu, ingat ibu tercinta
Terngiang pesan ibu yang sakit sendirian di rumah
Demi ketaatan pada ibunda
Pesan ibu mengalahkan suara hati dan keinginan
Ia pun segera kembali ke Yaman
Hanya menitipkan salam buat Rasulullah tercinta
Saat kekhilafahan Umar bin Khattab
Ia pergi ke Irak mencari nafkah
Mendekatkan diri dengan para
ulama
Juga orang-orang zuhud di sana
Sikap zuhudnya pada dunia
Menuai caci maki dan ejekan
Ia tetap sabar menerima
Hingga saat tiba ajalnya, ia wafat
Saat dimandikan, orang-orang berebut memandikan
Saat tetangga menggali kuburnya
Sudah ada orang, selesai menggalinya
Saat jasadnya akan dibawa ke pemakaman
Luar biasa banyak orang berebut mengusungnya
Siapa mereka?
Para tetangga tidak mengenalnya
Keajaiban-keajaiban saat meninggalnya
Menggemparkan seluruh negeri Yaman
Mereka saling bertanya-tanya
"Siapakah dia sebenarnya?"
Ia adalah Uwais al-Qarni
Pemuda miskin penggembala ternak
Mengapa saat wafat banyak hadir orang tak dikenal?
Berebut mengurus jenazah dan pemakamannya
Yach, dialah Uwais al-Qarni
Manusia tak dikenal di bumi
Namun termasyur di langit
Karena kualitas zuhudnya
Karena cintanya pada Allah dan Rasulnya
Karena begitu bakti dan taat pada ibunya
Karena keikhlasan ibadahnya
Ngawi, 28 Juli 2019
#HabitsMenulis30Hari
#DikenalPendudukLangit