Diantar Yang Lupa



Oleh : Marsitin Rusdi 

(Member AMK ) 

Disaat mereka sibuk merebutkan kursi-kursi pendulang uang, di dalam ruang-ruang berAC sebagai tempat mereka bernegosiasi, waktu pagi hingga malam terus dipenuhi keduniawian saja. Dengan jabatan dan pangkat yang tinggi karena sekolahnya pun sampai perguruan tinggi. 


Mereka sibuk merencanakan kunjungan, study banding , namun study tinggal study, banding tinggal banding tidak ada perubahan perilaku pada mereka yg menjabat. Ternyata bukan study membandingkan kinerja orang lain yg berprestasi daripada kita, untuk memacu kinerja yang lemah, melainkan kebanyakan mereka membicarakan kuliner, cindera mata, merk kebutuhan secunder yang seharusnya malu dipertontonkan, namun rupanya mereka bangga.


Akhir jabatan adalah suasana atau kondisi paling sibuk yang ditunggu-tunggu untuk menghabiskan anggaran yang sudah direncanakan tahun lulu. Kadang nggak jelas juga yang penting berangkat. 


Mereka itu menggunakan dana operational dari  pemerintah. Begitu mudahnya mereka mengeluarkan dana untuk hal - hal seperti itu. Sedangkan masih banyak rakyat yang masih sangat membutuhkan. Mau beli lauk ibarat harus berkeringat, mau bayar listrik harus berpeluh.


Namun Alhamdulillah ada yang berbeda dengan pola pikir kaum yang senantiasa mempunyai tujuan yang pasti. Yakni akhirat kekal selamanya. Meskipun hanya SMA sederajad namun polanya sudah Sarjana. Terbukti pola pikirnya yang tidak mau tertinggal ilmu akhirat.


Mereka mengerti betul, menuntut ilmu adalah wajib hukumnya, bagi seluruh kaum muslimin.

Uzur tidak menghalangi mereka untuk mengkodo hari yang tertinggal dlm menuntut ilmu. Walau waktu hanya ada di malam hari tetap semangat. 


Kepolosan dalam wajah menunjukkan kearifan dalam proses belajar. Dengan semboyan belajar wajib, pemahaman biar Alloh yang mencurahkan pada pola pikir kita, keutaman belajar adalah kesungguhan dan istiqomah dalam ajaran yang benar. Benar menurut ajaran Alloh dan RasulNya. 


Semoga senantiasa istiqomah dalam Islam kaffah untuk menuju cahaya. 


Wallohu'alam bish shawwab


#AMK5

#penulisBelaIslam

#penulisidiologis

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak