Dewi Putri Handayani
Ilmu adalah buruan, sedangkan tulisan adalah pengikat. Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Sungguh sebuah kebodohan jika engkau berburu kijang lalu engkau biarkan ia lepas pergi dengan hewan lainnya. Begitulah ilmu, ilmu perlu diikat karena ilmu pun bisa lenyap dari bumi, bak lenyapnya ruh dari tubuh.
Sebagaimana Al-Qur'an yang telah berhasil dituliskan dan disatukan menjadi sebuah kitab pada masa Utsman bin Affan. Tak terbayangkan, apa jadinya kita jika Alqur'an tak sempat dituliskan. Sungguh, menulis itu sangatlah penting dan bermakna.
Menulis tentu bukanlah hal yang mudah, namun juga bukan hal sulit yang perlu ditakuti. Dengan terus berlatih dan berlatih, menulis akan menjadi hal mudah yang akan berubah menjadi habits baru bagi kita. Sebagaimana para ulama yang mampu menghasilkan ratusan kitab Imam Syafi'i contohnya menuliskan 200 kitab. Untuk menghasilkan sebuah tulisan tentu kita perlu yang namanya membaca. Sehingga dengan menulis, tentu kita akan menemukan habits baru yang bermakna yaitu membaca dan menulis.
Ingatlah, tak ada istilah rugi dalam meluangkan waktu untuk membaca dan menulis. Yakinlah, coretan-coretan indah itu akan penuh makna jika engkau melakukannya dengan ikhlas dan untuk berdakwah.
Melalui tulisan itu engkau akan mampu menyadarkan banyak insan. Yang ruang lingkupnya tidak hanya disekitar kita, namun diseluruh penjuru dunia. Yang olehnya tentu kita akan mendapatkan pahala. Pahala jariyah yang akan terus mengalir sekalipun engkau telah tiada. Melalui tulisan itu, hidupmu akan lebih bermakna. Dengan Coretan-coretan indah itu kita akan muhasah diri kita. Tulisan kita akan menjadi cambukan terbesar bagi kita, yang akan lebih mendekatkan kita kepada sang Pencipta. Yang membuat hidup kita lebih indah.
Wallahu'alam