Cegah Film Yang Bertopeng Edukasi!



Oleh Ratna Nurmawati 
(Komunitas Muslimah Peduli Umat)

Jakarta - Belum selesai polemik film "Kucumbu Tubuh Indahku" yang di boikot oleh pemerintah kota. Kini muncul petisi untuk film "Dua Garis Biru". Petisi digagas oleh Gerakan Profesionalisme Mahasiswa Keguruan Indonesia (Garagaraguru).

Beberapa scene di trailer menunjukan proses pacaran sepasang remaja yang melampaui batas, terlebih ketika menunjukan adegan berduaan didalam kamar yang menjadi rutinitas mereka. Scene tersebut tentu tidak layak dipertontonkan pada generasi muda. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa tontonan dapat mempengaruhi manusia untuk meniru apa yang telah ditonton," isi didalam petisi.

Meski tidak melihat ada adegan yang melanggar Undang - Undang, mereka menyebut ada pesan implisit yang ingin disampaikan lewat "Dua Garis Biru" , pesan tersebit di khawatirkan dapat merusak generasi muda Indonesia.

" Segala tontonan yang menjerumuskan generasi kepada perilaku amoral sudah sepatutnya dilawan (bukan tentang film Dua Garis Biru saja, melainkan film secara umum). Karena kunci pembangunan negara ada pada manusianya. Mustahil apabila kita ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045, namun generasi muda masih sering disuguhkan tontonan yang menjerumuskan kepada perilaku amoral," tulis mereka.


Baru enam hari penayangan, film Dua Garis Biru sudah mencapai satu juta penonton. Berarti sudah satu juta orang yang menganggap biasa zaman sekarang seperti itu. Ini baru enam hari, bagaimana dengan hari - hari selanjutnya? Mau dibawa kemana negeri ini ?

Jika ingin memberikan edukasi tetang cinta, kita dapat mengambil inspirasi dari kisah cinta Rasulullah SAW dan Siti Khadijah. Sayyidina Ali dan Fatimah. Kisah cinta gadis penjual susu dan anaknya Kholifah Umar. Dan banyak lagi kisah cinta yang masih sesuai fitrahnya.

Beginilah jika sistem thaghut ( demokrasi dan antek - anteknya ) yang jadi aturan negara. Sehingga rezim saat ini tidak berdaya mengendalikan arus liberalisasi yang menghancurkan generasi melalui film.

Aturan Allah di kesampingkan dan hanya menjadi bacaan saja. Tak bisa dibayangkan azab akan menimpa negeri ini bila generasi muda menirunya. Sehingga perzinaan dan aborsi akan meningkat, rusaklah masa depan mereka. Naudzubillah...

Masihkah kita diam saja dan mengatakan bahwa Indonesia baik - baik saja ? Tanpa ideologi islam, tanpa syariah dan Khilafah negeri ini bak bencana tanpa ada solusinya.

Hanya aturan Allah SWT sajalah yang mampu mengahadirkan generasi tanpa zina. Dengan menerapkan syariat islam dibawah naungan Khilafah Islamiyah,  generasi muda akan terselamatkan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak