Oleh : Amanda Fadilsyah Giofani (Pelajar)
Mahalnya tiket pesawat menjadi masalah yang berlarut-larut. Baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengatakan akan membuka pintu bagi maskapai asing yang ingin membuka rute penerbangan di Tanah Air. Hal itu guna memperkaya persaingan untuk menurunkan harga tiket pesawat maskapai domestik (Merdeka.com). Pengamat penerbangan sekaligus mantan KSAU, Chappy Hakim, menyebutkan mengundang maskapai asing bukanlah merupakan sebuah solusi yang tepat. Bahkan, hal itu dapat mengganggu kepentingan nasional terutama di sektor perhubungan udara.
Nampaknya pemerintah sudah mulai lepas tangan mengenai pemasalahan yang cukup membuat rakyat menjerit (mahalnya tiket). Permasalahan yang tak kunjung usai seolah tidak menemukan jalan keluar. Solusi yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan tidak lain tidak bukan hanyalah untuk menguntungkan pemilik modal (kapitalis). Mengundang maskapai asing masuk tentulah hanya membuat asing semakin mudah menguasai Indonesia. Terutama Indonesia merupakan ladang bisnis yang sangat menggiurkan di bidang penerbangan.
Mahalnya harga tiket pesawat bahkan terkesan membiarkan situasi ini untuk membuka celah masuknya korporasi asing dalam pengelolaan sektor layanan publik. Sejatinya Kapitalis demokrasi tidak pernah memikirkan kesejahteraan rakyat nya ,yang di pikikan hanyalah Bagaimana agar bisa meraup keuntungan sebesar-besarnya. Sehingga tidak heran jika rakyat merasa tertindas akan kebijakan yang di tetapkan yang selalu menguntungkan para kapitalis semata.
Buruknya pengelolaan layanan publik di karenakan penempatan Negara hanya sebagai regulator bahkan betindak sebagai perusahaan yang menjadikan sector ini sebagai industry atau bisnis. Sehingga semua berjalan tidak sesuai dengan fungsinya. Segala cara dilakukan jika itu bisa menguntungkan, bahkan mengorbankan nasib rakyat yang semakin menderita.
Kezhaliman telah nyata di tunjukkan oleh penganut Kapitalis yang melibatkan rakyat sebagai imbasnya. Pelayanan yang dilakukan dijadikan sebagai ladang bisnis sehingga mensejahterakan kehidupan rakyat tentulah jauh dari harapan jika Kapitalis Demokrasi yang terus menguasai kehidupan.
Ini sangat jauh berbeda jika Islam yang di jadikan solusi dalam setiap pemecahan permasalahan, telah terbukti ketika islam menjadi naungan kehidupan, rakyat sangat merasakan nikmatnya hidup dalam naungan islam. karena islam tidak pernah menggunakan hawa nafsu ketika bertindak tetapi menggunakan aturan bersifat pasti yang di turunkan langsung dari sang pencipta. Pelayanan public menjadi point utama dalam setiap kebijakan yang di keluarkan untuk memenuhi hak umat. Jaminan kesejahteraan di era khilafah dapat terwujud bukan karena kebetulan, namun karena khilafah memiliki seperangkat aturan atau kebijakan. Aturan maupun kebijakan ini bersumber dari islam. karena sejatinya khilafah adalah representasi dari penerapan islam secara utuh dan menyeluruh. Aturan-aturan ini mencakup ranah individu, keluarga, masyarakat dan Negara. Sehingga secara sederhana semua keagungan khilafah terwujud karena islam di terapkan secara menyeluruh.