Oleh: Indriyatul Munawaroh
(Aktivis Muslimah)
Kesejahteraan dan kemakmuran adalah harapan dari setiap negara, sehingga pemerintah selalu berupaya mencari solusi terbaik untuk mewujudkan cita-cita ini. Dengan masalah yang ada sekarang seperti banyaknya pengangguran, semakin meningkatnya angka kemiskinan, dan sulitnya memenuhi kebutuhan hidup karena harga-harga yang tinggi, diharapkan solusi yang diberikan oleh pemerintah menjadi pemutus kesengsaraan hidup. Masyarakat selalu berharap pada setiap pemimpin yang terpilih akan bisa membawa negeri ini ke arah yang lebih baik.
Dengan terpilihnya paslon nomor urut 1 Jokowi-Ma’ruf menjadi pemimpin negeri ini maka arah politik dan kebijakan yang diambil sangat mempengaruhi kelangsungan Indonesia di masa mendatang. Sebagaimana disampaikan oleh Jokowi, dalam periodenya yang kedua ini salah satu program kerjanya adalah akan meningkatkan investasi dalam bidang infrastruktur.
Dalam acara silaturahmi yang bertajuk “Visi Indonesia” Ahad, 14 Juli 2019, Jokowi meminta seluruh pihak untuk tidak alergi dengan adanya investasi, terutama investasi asing. Beliau berpendapat bahwa investasi asing sangat bermanfaat bagi Indonesia terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Jokowi pun memberikan ancaman kepada mereka yang menghambat investasi (Kompas,14/07)
Apakah benar investasi akan memajukan negari ini? apakah benar investasi adalah solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini?
Pemerintah saat ini berpandangan bahwasannya kemajuan perekonomian bisa diwujudkan melalui banyaknya investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan banyaknya investasi pemerintah berpendapat dapat membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya. Walhasil pemerintahan di sebelumnya juga sangat pro terhadap investor asing. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan yang sangat memanjakan pemodal agar tidak ada lagi hambatan dalam berinvestasi.
Namun faktanya investasi bukanlah bantuan cuma-cuma tetapi hutang yang harus dibayar beserta bunga yang tidak sedikit. Penguasa negeri yang seharusnya menjadi pelayan umat, yang mengurusi rakyat dan mengubah kondisi menjadi lebih baik justru menjadi perpanjangan tangan penjajah. Dengan kebijakan paket ekonomi saja bisa dilihat siapa yang lebih diuntungkan dari kebijakan ini. Bukanlah rakyat tapi para kapitalis.
Kita dikaruniai kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi sumber daya alam yang notabene milik rakyat Indonesia ini tidak bisa dinikmati dan dimanfaatkan demi kemakmuran rakyat.
Pandangan bahwa menarik investor asing ke dalam negeri sebagai solusi disebabkan karena paham kapitalis yang bercokol di negeri ini. Paham yang melahirkan sistem ekonomi kapitalis liberal menjadikan peran negara hanya dibatasi sebagai regulator saja. Walhasil Sumber Daya Alam yang dimiliki negeri ini boleh dimiliki siapa saja melalui investasi asing dibuka lebar. Ketergantungan terhadap asing dan hutangpun semakin besar. Akhirnya melalui jeratan investasi dan hutang negara menajdi tidak berdaulat dan mudah di dekte oleh pihak asing. Maka kebijakan yang dikeluarkan pun sangat menguntungkan kapitalis dan rakyat hanya mendapatkan getahnya.
Yang dibutuhkan negeri ini bukanlah mental meminta belas kasihan dari negara lain lewat hutang berkedok investasi tapi negara yang bisa membangun negara dengan kedaulatan sepenuhnya. Maka yang dibutuhkan bulahlah sistem ekonomi kapitalis yang justru membawa umat pada kehancuran tapi sistem ekonomi yang bisa membawa kemandirian ekonomi. Lewat pengelolaan SDA yang selama ini hanya dinikmati para kapitalis menjadi pengelolaan yang sepenuhnya kembali kepada masyarakat maka tidak mustahil ekonomi negeri ini akan menjadi mandiri. Maka hal ini hanya bisa terwujud dengan penerapan sistem Isam dalam setiap lini kehidupan dimana sistem ini tidak akan membiarkan jeratan kapitalis rakus mengelabuhi rakyat dengan kenikmatan sesaat.
Bagaimana tidak, asas kepemilikkan yang sejatinya semua milik pencipta hanya boleh diolah jika mendapat izin dari sang pencipta. Dan seluruh aturan tentang kepemilikan, baik itu individu, negara, dan umum sudah di atur dalam sistem Islam dengan adil. Sehingga visi negara untuk memajukan negara bisa benar-benar terwujud.