Shalihah, Jagalah Izzah Dan Iffah!







Oleh. Toipah
Pelajar, Aktivis Smart With Islam

Perempuan terlahir dengan fitrah yang lembut, penyayang dan perasa. Sering kali mengedepankan perasaan dibandingkan logika. Padahal semestinya akal menjadi timbangan dalam membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Sementara hari ini lebih banyak perempuan menggadaikan kesuciannya demi memuaskan perasaan. Bukan karena perempuan tercipta menjadi makhluk ciptaan Allah yang paling lemah. Melainkan perempuan lebih memilih mengedepankan rasa tanpa dasar ilmu dan iman.

Kasus pembunuhan karena pacaran sudah banyak yang menjadi korban adalah wanita. Pada Juni 2019, telah terjadi pembunuhan terhadap gadis cantik yang diduga di lakukan oleh pacarnya sendiri. Mirisnya, wanita ini dianiaya dan dibunuh oleh kekasihnya di dekat pohon cengkeh dan terdapat jeratan tali di lehernya (kumparan.com, 23/6/2019). Alasan kasus ini terjadi karena wanitanya memintai pertanggung jawaban kepada pria atas perbuatannya yang telah menghamili wanita tersebut, lebih parahnya wanita tersebut malah menggugurkan kandungannya sendiri. Padahal sang pria telah menjanjikan lamaran pada sang wanita namun sangat memprihatinkan yang terjadi malah berujung pembunuhan dan tragedi kematian. Kasus ini pun menuai keprihatinan dan menjadi catatan penting bagi kita sebagai seorang wanita, untuk senantiasa selalu menjaga kesucian diri dan hati, jangan mudah memberikan cinta yang belum halal untuk diberikan.

Shalihah. Tahukah kamu? Sejatinya kau begitu berharga. Sebab Islam telah memuliakanmu dan juga namamu tertera indah dalam Al-Qur'an. Maka jagalah izzah dan iffahmu dari perkara yang haram. Terutama di hadapan lawan jenismu. Jangan mudah terpengaruhi dan terbodohi dengan rasa cinta kepada sesuatu yang tidak Allah Ta'ala ridhai. Dengan kata cinta sebelum halal banyak wanita yang telah menjadi korban pelampiasan syahwat laki-laki yang lemah iman.

Sungguh datangnya jodoh adalah ketetapan Allah Ta'ala. Namun menjadi pilihan kita bertemu jodoh dengan cara yang dihalalkan-Nya. Ataukah dengan cara yang Allah Ta'ala haramkan. Ya, menjadi pilihan kita akankah kita menjemput jodoh kita dengan cara ta'aruf ataukah pacaran? Tentunya menjadi pilihan terbaik berada di jalan yang diridhai Allah Ta'ala.

Maka, sudahilah perbuatan maksiat yang kelak mengundang laknat. Pacaran adalah aktifitas yang selamanya dibenci dan dilarang dalam syariat. Cinta kepada seseorang yang belum halal, jelas mendatangkan dosa dan gelisah. Akan sangat bijaksana bila perasaan yang tidak pada tempatnya, yang membuat banyak waktu, tenaga dan pikiran, kita salurkan untuk hal yang bermanfaat.

Shalihah, persiapkanlah dirimu jadi muslimah mulia. Tempa dirimu untuk jadi ibu dari generasi khoiru ummah. Isi hari-harimu dengan aktifitas di jalan kebenaran. Perbanyaklah doa agar kelak menemukan jodoh pilihan. 

Dan curahkanlah segenap cintamu hanya kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya. Niscaya kelak Allah Ta'ala mempertemukanmu dengan jodoh yang mencintaimu juga karena Allah Ta'ala dan Rasulnya. Ya, cintailah kepada-Nya kan berakhir indah. Sementara cinta pada makhluknya tanpa syariat kan mendatangkan kecewa dan musibah. Wallahu'alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak