Oleh: Ranti
Ibu Rumah Tangga
Menjelang pengumuman pemenang pemilihan capres cawapres kemarin, massa dihebohkan dengan isu people power yang akan dilakukan oleh rakyat yang merasa bahwa telah terjadi banyak kecurangan pada pemilu tahun ini. Sementara relawan Jokowi menganggap gerakan people power yang digaungkan untuk menggulingkan pemerintahan merupakan gerakan inkonstitusional. Menurut para relawan, gerakan itu hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. "Gerakan people apapun tujuannya akan menimbulkan kegaduhan dan rasa ketakutan di tengah masyarakat, untuk itu secara qaidah kita harus mendahului atau mengutamakan mengindari hal yang dapat menimbulkan kerusakan dan kemudhorotan," ujar Sekjen Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) Aminuddin Maruf pada Sabtu (18/5/2019).
Gerakan people power yang akhirnya terjadi memang berakhir ricuh dan memakan korban entah bagaimana kronologisnya. Namun disini penulis hanya ingin menegaskan bahwa people power/kudeta bukanlah jalan yang shohih untuk meraih sebuah perubahan yang hakiki. Ya, mungkin bisa saja gerakan ini menghasilkan sebuah perubahan, tapi hanya perubahan semu semata. Bisa kita lihat saat terjadinya gerakan people power yang dilakukan oleh mahasiswa pada masa Orba yang dipimpin oleh Soeharto di tahun 1998 dan akhirnya melahirkan reformasi yang diharapkan akan menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik. Namun ternyata yang kita rasakan setelahnya adalah bahwa hidup semakin sulit dan biaya hidup semakin mahal karena kita berpijak pada sistem yang salah, kapitalisme.
Untuk itu, perubahan hakiki hanya akan terjadi jika adanya kesadaran umum ditengah-tengah umat yang memandang sama apa penyebab dan solusi untuk setiap masalah yang dihadapi negeri ini. Dan sudah sangat jelas bahwasanya inti permasalahan umat saat ini adalah diterapkannya sistem kapitalis sekuler buatan manusia, dan dicampakkannya sistem islam. Karenanya, jika memang umat bersungguh-sungguh menginginkan perubahan yang hakiki, mari kita campakkan sistem kapitalisme dan menerapkan aturan islam dengan menegakkan khilafah
Wallahu’alam Bi Shawwab.
Ranti
Ibu Rumah Tangga
Rancaekek-Bandung