Oleh: Ummu Farah
Tradisi mudik pada hari raya idul fitri adalah tradisi yang khas, yang hanya bisa kita temui di Indonesia. Setiap tahun orang berbondong-bondong tuk mudik. Berbagai persiapan dilakukan dengan sungguh-sungguh, mulai dari baju baru, kue-kue lebaran, oleh-oleh dan yang tidak kalah penting adalah berbagi THR. Begitu meriahnya persiapan mudik ke kampung halaman. Begitu banyak yang dipersiapkan. Sampai-sampai rela habis-habisan dan berhutang untuk memenuhi kebutuhan mudik.
Namun sayang, kita suka lupa bahwa mudik tahunan ini bukanlah mudik yang sebenarnya. Mudik yang sebenarnya adalah saat kita diminta pulang kepada pemilik jiwa ini. Bekal apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapnya. Sudahkah amal ibadah kita berkualitas, sudahkah kita memperbanyak ibadah kita. Dan harusnya kita lebih bersungguh-sungguh untuk persiapan mudik menghadapNya.
Kesadaran akan waktunya mudik hakiki hendaknya harus selalu diingat. Sehingga kita selalu bersungguh-sungguh dalam setiap amal kita, sehingga kita selalu memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya agar jangan sampai melanggar aturanNya dan selalu waspada karena Allah selalu melihat setiap yang kita perbuat.
Makanya janganlah berlebihan dalam mempersiapkan mudik ke kampung halaman ini. Berlebihanlah dalam menghadapi mudik hakiki. Karena ajal tak bisa untuk diundur. Kapanpun itu, bila saatnya tiba, siap tidak siap kita akan kembali padaNya.
"Sesungguhnya kita milik Allah dan kepadanya kita kembali"
Wallahu'alam bisshowab.
---
[Like and share, semoga menjadi amal sholih]
---
Join Komunitas Muslimah Cinta Islam Lampung di:
⬇️⬇️⬇️
Facebook: fb.com/DakwahMCI
Telegram: t.me/MuslimahCintaIslam
Instagram: @muslimah.cintaislam
Twitter: twitter.com/DakwahMCI
---