Mewujudkan Keluarga Ideal





Oleh: Kunthi Mandasari
(Penulis, Member AMK)


Hari Keluarga Internasional, sebuah peringatan yang masif didengungkan. Dilansir dari wikipedia, Hari Keluarga Internasional merupakan perayaan yang diperingati pada tanggal 15 Mei setiap tahun. Melalui Majelis Umum PBB pada tahun 1993 memproklamirkan hari keluarga internasional melalui jalur resolusi A/RES/47/237.

Hari keluarga internasional sendiri lahir akibat ketidakpuasan terhadap konsep keluarga yang berkembang di Barat. Terkhusus bagi kaum wanita dimana terjadi ketimpangan gender. Antara pendapatan dan Sumber Daya Keluarga tidak terkumpul dan terbagi secara merata. Selain itu wanita juga sering menjadi objek kekerasan. Dimana pelaku kekerasan tersebut merupakan anggota keluarganya. 

Sehingga tidak heran ketika moment peringatan hari keluarga internasional dijadikan jalan untuk menyuarakan kesetaraan gender. Agar para wanita mendapatkan hak-hak yang sama dengan para pria. Namun apakah dengan menyamakan kedua jenis kelamin yang berbeda mampu menjadi sebuah solusi?

Dengan menyamakan antara laki-laki dan perempuan tentu sebuah kekeliruan yang fatal. Dari segi manapun mereka berbeda. Dan apabila dipaksakan harus sama tentu menyalahi fitrah yang telah digariskan oleh Allah SWT. Selain itu justru akan menimbulkan berbagai permasalahan baru. 

Selain itu patokan yang digunakan kaum feminis sebagai takaran adalah materi. Maka keluarga yang terbentuk akan mendorong anggotanya untuk berlomba-lomba mendapatkan sebanyak-banyak materi (uang). Mengabaikan peran masing-masing dalam keluarga. Hanya    mengukur dari seberapa besar manfaat yang akan diperoleh.

Wanita didorong untuk meninggalkan perannya dan mengejar kesuksesan dunia. Mendapatkan jabatan yang tinggi kemudian mengabaikan peran utamanya sebagi ummu warobatul bayt. Bukannya sebuah keluarga ideal yang akan terbentuk. Justru yang akan muncul adalah ketidakharmonisan di tengah keluarga. Serta lahirnya berbagai masalah baru. 

Permasalahan demi permasalahan akan terus muncul selama mengacu pada konsep keluarga kaum Barat. Hanya dengan mengembalikan wanita sesuai fitrahnya saja, keluarga ideal bisa terwujud. Bukan hanya sebagai slogan tetapi juga menjadi sebuah realita. 

Karena konsep keluarga dalam Islam dibentuk atas dasar takwa. Keluarga merupakan sebuah tim yang memiliki visi yang sama yakni meraih ridho Allah SWT. Sehingga setiap anggota keluarga memiliki kesadaran atas hak serta tanggungjawab masing-masing. Serta akan senantiasa saling mengingatkan dalam ketakwaan serta menjaga anggota lain untuk tetap berada pada syariat Allah semata.

Sayangnya sebuah konsep keluarga Islam saja tidak akan cukup tanpa adanya peran lingkungan serta aturan yang mendukung keberadaannya. Maka hanya dengan adanya Khilafah konsep keluarga ideal bisa benar-benar terwujud nyata. Wallahu 'alam bishowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak