Oleh: Salfa hidayah ( Pemerhati Politik Serdang Bedagai)
Menteri koordinator luhut
binsar panjaitan mengatakan proyek kerja sama antara Indonesia dengan China, yang
dikenal dengan one belt one road (OBOR) tidak ada kaitannya dengan debt dan
utang nasional (dilansir dari Harianjogja).
Pernyataan
beliau bahwa tidak ada kaitannya proyek
OBOR dengan debt atau utang nasional ini sangatlah tidak mungkin. Karena proyek
ini adalah ajang investasi besar-besaran bagi China bilamana investasi ini
dipakai untuk membangun infrastruktur-infratruktur di Indonesia. Infrastruktur
yang saat ini dibangun semua adalah hasil modal yang ditanam China pada
Indonesia. Apabila proyek OBOR ini tetap diteruskan maka akan bertambahlah
utang Indonesia dengan China walupun proyek ini mengatakan “Businees to
Businees” bukan “Government to Government”.
Dan proyek
ini sangat menguntungkan China, sebab alat-alat, barang-barang bangunan dan
tenaga kerja semua berasal dari China. Lalu,dimana letak keuntungan Indonesia?
bukankah kerja sama artinya adalah saling menguntungkan. Tapi,negeri ini sama
sekali tidak diuntungkan. Sejak Indonesia menjalin hubungan bilateral dengan China, hutang
Indonesia terhadap China mencapai 4.498,56 triliun pada januari 2019. Dan
apabila proyek ini dilakukan bukan hanya utang yang menambah bahkan bisa jadi
Indonesia akan sama nasibnya dengan Srilanka atau Djibouti di Afrika Timur, proyek
infrastruktur yang tidak bisa dibayar akhirnya jatuh ketangan penguasa China.
Inilah yang terjadi apabila negeri
ini tetap mempertahankan sistem kapitalis. Dimana asasnya hanyalah maslahat (manfaat). Apabila manfaat ini tidak dapat mereka raih maka
imbasnya adalah objek yang ingin mereka ambil manfaatnya. Apabila negeri ini
tidak dapat melunaskan hutang terhadap China dan negara adidaya lainnya, maka,berdampak pada infrastruktur dan
sumber daya alam, serta rakyat yang ada di negeri ini.
Ini semua bersumber dari
penerapan sistem kufur yang dibenci Allah. Maka olusi,bagi negeri ini adalah
dengan diterapkan syariat islam secara kaffah. Karena, hanya dengan menerapkan
hukum allah-lah keterpurukan dan kedunguan di tengah-tengah pemikiran umat saat
ini bisa ditebas sampai ke akar-akarnya. Dan hukum allah yang mampu
mensejahterakan dan mencerdaskan pemikiran umat saat ini. Maka,dari pada itu
penerapan syariat islam dalam bingkai daulah khilafah islamiyah haruslah kita
perjuangkan. Wallahu a’lam bishawab