Oleh:Marsitin Rusdi
Member Akademi Menulis Kreatif
Masyarakat sudah demikian sabar dan menerima ketidakadilan dari kebijakan pemerintah. Masyarakat senantiasa diminta untuk berbesar hati, legowo, dan tenang.
Sedangkan komponen negara sebagai pengendali pemerintahan terus-menerus melakukan kebohongan, kecurangan, dan kezaliman. Seakan mereka tidak lagi mempedulikan nasib rakyatnya. Rakyat hanya jadi "timun wungkuk jogo imbuh", rakyat hanya dibutuhkan dikala mereka ada maunya.
Seolah negara ini adalah miliknya. Masyarakat sekarang disamakan dengan masyarakat zaman penjajah yang senantiasa sendiko dawuh, (mengikuti apa yang dikatakan) atas perintah majikannya. Keliru, pemerintah jelas keliru. Bila masih menyamakan pola masyarakat dulu dengan masyarakat sekarang.
Mereka menganggap masyarakat bodoh, padahal sebaliknya, masyarakat sangatlah pandai. Pandai menahan seluruh gejolak amarah yang luar biasa. Masyarakat masih punya rasa malu untuk berbuat yang tidak pantas pada pemerintah. Meskipun, sudah selayaknya masyarakat marah dan berontak pada pemimpin yang zalim
Masyarakat akan senantiasa menang. Karena masyarakat mau belajar dari hal-hal yang tidak sesuai dan tidak nyaman pada apa yang mereka terima selama ini. Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk kekuasaan. Hanya satu yang abadi, Allah Swt dengan segala aturan-Nya. Kezaliman dapat dimusnahkan oleh aturan Allah Swt.
Jangan tunggu kapan saatnya tiba. Namun, mari bersama bergerak menuju jalan cahaya.
Zaman akan selalu berubah. Cepat atau lambat, mau tidak mau, saat hancurnya kezaliman pasti akan segera tiba. Zaman yang dijanjikan oleh Pemilik Alam Semesta ini, yaitu kemenangan bagi umat Islam.
Masyarakat lebih tahu, karena masyarakat terdiri dari ulama dan para intelektual cerdas yang tak memihak kezaliman, akan terus menemukan jalan kebenaran bagi kehidupan masyarakat. Jalan hidup yang sesuai fitrah sebagai manusia yang bertauhid, lailahaillallah muhammadurrasulullah.
Masyarakat telah merasakan kenyataan pahit menjalani hidup di sistem peraturan yang dibuat oleh manusia. Peraturan yang tidak dapat menyelesaikan masalah yang muncul di belahan bumi manapun. Umat rindu penyelesaian hakiki. Mampu menyelamatkan mereka dari kubangan kenistaan dunia dan akhirat. Masyarakat akan terus mencari dan mencari, karena sudah fitrahnya manusia mencari kebenaran.
Mereka sebagian sudah menemukan muaranya. Kita harus senantiasa berupaya untuk menyerukan yang lain agar kembali pada Islam yang kaffah. Mengikuti perjuangan Rasulullah Muhammad Saw dengan melanjutkan kembali sistem kekhalifahan, setiap hukum dan peraturannya menyelamatkan umat di dunia dan akhirat.
Wallahu a'lam bish shawab