Oleh: Eti Fairuzita
(Menulis Asyik Cilacap)
MOJOKERTO, INEWS.ID- Tumpukan sampah kertas yang diimpor oleh sebuah perusahaan pabrik kertas sebagai bahan baku kertas di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019).
Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebijakan China menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Uni Eropa dan Amerika yang mengakibatkan sampah plastik beralih tujuan ke negara-negara di ASEAN.
Indonesia diperkirakan menerima sedikitnya 300 kontainer yang sebagian besar menuju ke Jawa Timur setiap harinya.
Tak cuma di Surabaya, kontainer sampah impor bermasalah ternyata juga ditemukan di Batam, Kepulauan Riau.
Dilansir dari Antara, Tim gabungan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, dan Kantor Pelayanan Umum Bea Cukai Batam akan menindak lanjuti 65 kontainer sampah impor bermasalah yang ditemukan di Pelabuhan Bongkar Muat Batu Ampar, Batam.
65 kontainer tersebut merupakan milik dari empat perusahaan yang datang secara bertahap sejak awal Mei lalu. Namun hingga kini puluhan kontainer tersebut belum dikirimkan kembali ke negara asalnya.
" Kalau (65 kontainer yang ada di) Batam baru akan diinvestigasi Minggu ini. Saya belum bisa kasih penjelasan, " kata Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati kepada Antara di Jakarta, Ahad (16/6).
Vivien menjelaskan, KLHK sedang menyiapkan sejumlah langkah jangka pendek dan panjang untuk mengatasi persoalan masuknya sampah atau limbah B3 secara ilegal melalui jalur impor ini.
https://www.inews.id/multimedia/photo/penampakan-sampah-impor-dari-uni-eropa-dan-amerika-menumpuk-di-mojokerto/573125/
Limbah B3 adalah singkatan dari Bahan Berbahaya dan Beracun. Peraturan pemerintah Nomor 101 tahun 2014 telah mengatur persoalan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Menurut peraturan itu, Limbah B3 adalah zat, energi, dan komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan membahayakan lingkungan hidup.
Kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya juga bisa terancam.
Dengan mengimpor sampah sama saja mengundang masalah. Fakta di atas menunjukkan, maraknya impor sampah merupakan bukti lemahnya posisi Indonesia dalam politik dan ekonomi internasional sekaligus lemahnya wibawa negara di hadapan para pengusaha yang mengordernya.
kebijakan yang di ambil sama sekali tidak berpihak kepada rakyat, tanpa memperhatikan dampak yang akan timbul terutama bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Lagi -lagi sistem kapitalisme yang masih diterapkan negara adalah biang keladi, dimana posisi negara disini tidak bisa mandiri selamanya terus didikte, kebijakan demi kebijakan di susun sesuai pesanan para pengusaha.
Indonesia adalah negara kaya raya hanya bisa kuat dan beradaya, baik ke dalam maupun ke luar ketika punya landasan yang kokoh yakni ideologi.
Namun ideologi yang saat ini bercokol di negeri ini tidak bisa diharapkan lagi, inilah saatnya kita kembali kepada ideologi Islam dimana semua aturan bersumber dari wahyu Ilahi.
Didalam sistem Islam setiap individu menyadari betul bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, dengan demikian mereka memahami bagaimana pengolahan sampah secara mandiri terutama sampah rumah tangga. Bahkan sampah -sampah yang masih bisa dimanfaatkan akan didaur ulang.
Begitu pula bagi industri sudah selayaknya mempunyai lahan dan alat pengolahan bagi limbahnya sehingga masalah sampah bisa teratasi dengan baik. Dengan dukungan dari penguasa (kholifah) yang sangat memperhatikan masalah kebersihan dan kesehatan bagi rakyatnya. Bahkan bagi yang suka melanggar dalam hal pengolahan sampah akan diberikan sanksi yang tegas.
Penerapan sistem Islam juga dimanifestasikan ke dalam bidang politik luar negeri dimana segalanya dibangun berdasarkan Islam dan kemaslahatan umat. Jadi masalah impor ilegal apapun bentuknya tidak pernah terjadi.
Wallahu alam bish-sawab