Oleh: Dede Nurmala
Keluarga merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan kehadirannya rasa amanpun tertanam di setiap diri individu, mereka mampu menggenggam hangatnya jalinan cinta yang diberikan. Namun, samakah pandangan dari setiap individu tentang keluarga?
Ternyata keluarga memiliki ruang khusus dari berbagai kalangan, sehingga Majlis Umum PBB pada tahun 1993 memproklamasikan hari keluarga internasional pada 15 mei lewat resolusi A/RES/47/237. Pada setiap 15 mei diperingati sebagai hari keluarga internasional dengan mempromosikan kesadaran pentingnya berhubungan dengan keluarga dan meningkatkan pengetahuan terhadap proses sosial, ekonomi, dan demografi terhadap keluarga. Sripoku.com (15/5/2019).
Tidak hanya peringatan internasional saja, secara nasional pun hari keluarga menjadi acara yang wajib diselenggarakan setiap tahunnya. 29 Juni mendatang Indonesia akan mengadakan Harganas (Hari Keluarga Nasional) yang merupakan peringatan ke 26 dengan slogan "hari keluarga, hari kita semua". Fajar.co.id (5/2/2019).
Perlu diperhatikan bahwasanya keadaan keluarga tidak hanya dikhususkan hanya dalam jangka waktu singkat (sehari) saja, melainkan perhatian keluarga difokuskan disetiap saat hingga jangka waktu lama.
Maka dari itu Islam sangat memperhatikan dengan detail tentang keluarga, tidak cukup waktu satu hari menciptakan keluarga yang harmonis dan bahagia. Perlu visi dan misi yang kuat didalamnya agar keluarga tak terobohkan. Karenanya Allah berpesan dalam AlQuran.
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)
Begitulah firman Allah yang dengan tegas memerintahkan agar manusia bisa menjaga diri nya dan keluarganya dari api neraka. Islam sangat memandang jauh tentang keluarga, bahkan sampai tembus ke negeri akhirat tidak hanya di dunia saja.
Hari keluarga mencerminkan bahwa adanya kegagalan dalam membangun keluarga. Sehingga, diciptakannya untuk membangkitkan kembali rasa kasih sayang antara anggota keluarga yang sedikit demi sedikit mulai hilang. Hilangnya bukan karena kurang kebersamaan disetiap waktu tapi karena tidak adanya penanaman aqidah dan syariah yang benar dalam membangun keluarga.
Dalam sistem saat ini aturan keluarga dibiarkan sebebas bebasnya termasuk penentuan kepala keluarga. Banyak laki-laki dengan status kepala keluarga tetapi aturannya banyak dari perempuan. Mengatas namakan kesetaraan gender perempuan punya hak sama seperti laki-laki termasuk mengatur rumah tangga. Ketika perempuan mengambil peran laki-laki dalam mengatur rumah tangga maka bersiaplah kehancuran itu datang.
Mengapa demikian? Karena fitrah seorang wanita bukan memimpin. Wanita mendominasi perasaan daripada akal pikiran sehingga tidak bisa dijadikan pemimpin yang notabennya pembuat keputusan dalam keluarga. Jelaspun Allah mengatur dalam AlQuran
Allah SWT berfirman:
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَاۤ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗ وَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
"Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi, Maha Besar."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 34)
Islam sangat mengatur peran antara laki-laki dan perempuan sesuai fitrahnya. Maka jangan mencari jalan yang lain selain jalan Islam. Karena dengan aturanNya mampu menentramkan hati, sesuai dengan fitrah manusia dan memuaskan akal. Saat manusia patuh atas perintah Allah dan RosulNya maka akan menemukan kebahagiaan. Bahagia dunia juga Akhirat.
Wa 'Allahu 'alam biishowab