Oleh : Nurlaeli (Mahasiswa UIN SMH Banten)
Seperti layaknya negara Indonesia selain banyaknya beragam budaya, suku, bahasa, tetapi agamapun termasuk ensiklo pedianya. Hijab menjadi sorotan realita karena hijab merupakan salah satu cara untuk mengetahui identitas diri kita.
Islam adalah agama yang mayoritas pemeluknya di Indonesia. Islam beridentitas dengan hijabnya, karena merupakan salah satu kewajiban bagi perempuan muslim. Seiring majunya dunia milenial, hijabpun semakin memuncak eksisnya dengan beragam variasi modelnya.
Hijab bukan menjadikan suatu hambatan akan kepopuleran diri kita,tak sedikit wanita-wanita hebat bukan hanya di Indonesia melainkan di luar Negri pun yang berhijab merupakan termasuk dalam kategori wanita luar biasa seperti, Hayrunnisagul (ibu negara Turky), Tahani Amer (Ilmuan Bbada Antariksa Amerika serikat “NASA”), Melanie Georgiades “Diam's” (penyanyi rapper Prancis), dan masih banyak yang lainnya.
Selain dari suatu kewajiban hijab pun mempunyai manfaat tersendiri yaitu melindungi bagian kepala seperti, rambut dari debu dan sinar matahari dan menjaga kehormatan sosok wanita.
Sejuta pandang dan penilaian kategori “Wanita baik” tetaplah hijabpun ikut berperan didalamnya.
Namun tak sedikit faktanya banyak yang mengatakan “iya sih berhijab tapi kelakuannya kebalikan dari hijabnya (buruk) “ Ingat! Jangan bandingkan atau samakan akhlak dengan hijabnya, karena akhlak merupakan kesadaran diri (respect) sedangkan hijab adalah kewajiban. Jikalau ada kejadian yang begitu jangan di olok-olok seperti tadi, tetapi seharusnya kita sebagai muslim mengingatkana mereka, nasehatilah, rangkulah saudara kita yang sedang khilaf dan belum diberikan hidayah, tuntunlah kejalan yang semestinya. Jangan biarkan mereka larut terlalu dalam kejurang kebathilan.
“Menutup aurat dengan hijab jangan menunggu siap, karena kematianpun tidak akan menunggu kita siap”.