Oleh : Marsitin Rusdi
Member Akademi Menulis Kreatif
Era dunia kebalik.
Indonesia adalah terkenal dengan negara maritim yang artinya antara daratan dan lautan luas lautannya.
Laut Indonesia adalah bermacam - macam jenis dan bentuknya, yg mempunyai keunikan sendiri - sendiri. Yang punya potensi sendiri - sendiri.
Indonesia kaya mulai dari langit daratan dan lautannya semua menghasilkan. Baik tambang ataupun hasil bumi lainnya.
Malu rasanya ketika dengar Indonesia impor ikan asin.
Padahal teri itu hanya ada dilautan Indonesia. Konon kabarnya Taiwan dan Thailan itu tidak punya teri. Dari mana mereka dapat teri?
Kaget lagi ketika saya makan rumput laut dari korea. Dengan olahan yang super canggih. Padahal korea itu 60 prosen wilayahnya batu batuan, namun korea mampu menjadi pengolah rumput laut, yang bahan bakunya impor dari asia termasuk Indonesia. Namun Korea mampu mengekspor olahan - olahan dari negaranya. Walau bahan impor.
Coba tengok ke negeriku yang kaya raya. Hampir semua IMPOR.
Tapi cukup hebat, bisa swasembada hutang hingga ambang tak mampu bayar.
Namun cara seperti apa saya belum clear belajar tentang ekspor import.
Yang jadi pertanyaan begini.
Bahan dari Indonesia otomatis mereka impor, terus logikanya harusnya mahal to kalau dijual di Indonesia..?
Namun..... Ini justru sebaliknya, ikan asin yang katanya impor dari taiwan lebih disukai katena lebih murah.
Cukup berfikir kok bisa?
Berarti ada logika terputus dari pengertian impor. Impor dijaman sekarang bukan lagi mendatangkan barang dari luar negeri. Penjarahan hasil laut secara legal (hanya manusia - manusia tertentu) yang sekaligus diolah diatas laut Indonesia. Lalu dijual di daratan Indonesia berarti itu namanya impor (diera sekarang) . Karena yang mengolah orang asing.
Sampai kapan ini akan terjadi ?
dengan demikian pasar dalam negeri akan segera tumbang. Perekonomian akan terpuruk karena rakyat tidak dilibatkan dalam mengelola perekonomian secara benar.
Padahal pasar ekonomi terbesar harusnya ditangan rakyat Indonesia sendiri. Bila perekonomian makro dipegang oleh Asing, otomatis perekonomian mikropun hancur. Karena pasar mikro akan diacak dibikin kacau oleh mereka.
Karena penguasa tdk lagi berfihak pada rakyat. Mereka lebih berfihak pada investor - investor yg tidak pernah menyentuh garis kerakyatan.
Mereka mengejar ekonomi global dengan sistem Kapitalisme Sekuler.
Anehnya lagi pihak asing jadi penentu kebijakan. Barang siapa yg berani memberi pinjaman atau hutang paling banyak mereka berhak menetukan kebijakan.
Mereka tidak berfikir ketuhanan dan kerakyatan. Sehingga membabi buta sistem yg mereka terapkan. Tujuan mereka akhirnya tidak mensejahterakan rakyat, melainkan mensejahterakan kepentingan penguasa semata..
Dunia bolak balik...
Buntu bagi orang kecil seperti ku untuk memberi solusi
Wahai Alloh dimana kau sembunyikan kholifahMU ? Kami rindu ya Robb.
#AMK
#perjalananMalang