Oleh : Lilik Yani
Al-Qur'an kitab suci umat Islam
Pedoman hidup di seluruh aspek kehidupan
Tak ada sejengkal langkah pun tanpa ada aturan Islam
Semua demi meraih keselamatan
Al-Qur'an berisi kalamullah yang mulia
Terdiri atas ayat-ayat, ribuan jumlahnya
Sebagai pedoman hidup manusia
Bentuk cinta Allah pada hambaNya
Al-Qur'an, mungkinkah menjadi pedoman tanpa dibaca?
Ayat-ayat cinta itu diturunkan setahap demi setahap
Agar kita memahaminya
Allah tahu kemampuan hambaNya
Ketika Ramadhan bersama kita
Lantunan ayat-ayat al-Qur'an terdengar dimana-mana
Di masjid, di mushola, di kantor, juga di rumah warga
Bersahut-sahutan bagai irama mempesona
Indahnya lantunan ayat-ayat mulia
Menentramkan hati siapapun yang mendengarnya
Hati tenang, terhanyut dalam alunan nadanya
Walau sering tak memahami maknanya
Yach, ayat-ayat cinta itu terus dibaca
Hingga waktu terus merangkak malam
Seakan-akan tak mau kehilangan pahala
Dari setiap kata yang disuarakannya
Subhanallah, pesona Ramadhan begitu kuatnya
Membangkitkan umat yang jarang membaca
Ikut terbawa alur dalam kisarannya
Tergerak, terbawa suasana menuju jalanNya
Yaa Allah nikmatnya bersama Ramadhan
Setan sang penggoda dibelenggu kuat-kuat
Pintu surga dibuka lebar-lebar
Hingga suasana hati inginnya beribadah saja
Kawan, masihkah nuansa itu kalian rasa?
Setelah Ramadhan beranjak meninggalkan kita?
Seharusnya nuansa itu harus tetap ada
Karena kita sudah terlatih sebulan lamanya
Seharusnya sudah cukup mengikuti training Ramadhan
Merubah keterpaksaan menjadi kebiasaan
Membentuk habits dalam diri, berbuat kebaikan
Tapi, bagaimana kenyataan?
Suasana kegembiraan hari raya
Mengalihkan semangat membaca ayat-ayat mulia
Jangankan satu juz sehari kita baca
Sesuai komitmen hari-hari sebelumnya
Selembar surat cinta terkadang tak bisa menyempatkan
Astaghfirullah, ampunilah kami yaa Allah
Ramadhan pulang, setan dilepas belenggunya
Mulai menggoda jiwa yang kurang kuat imannya
Setan begitu lihai merayu manusia
"Tuh, saudara-saudaramu datang, layani mereka
Bukankah menghormati tamu itu, mulia?
Baca Qur'an khan bisa nanti-nanti saja
Bisa dirapel nanti malam juga bisa"
"Kasihan anakmu menangis, minta jalan-jalan
Mumpung berkumpul dengan banyak saudara
Ayolah, temani mereka menikmati indahnya pemandangan
Bukankah tadabbur alam bagian dari ibadah juga?"
Kawan, rayuan setan begitu membius jiwa
Dari segala arah, setan menggodanya
Tiada kata gagal baginya
Pantang menyerah, segala cara ditempuhnya
Perkecualian hanya satu saja
Setan gagal menggoda orang yang ikhlas hatinya
Seorang mukhlis hanya taat kepada Allah saja
Ikhlas menyembah kepada Allah
Ikhlas beribadah karena Allah
Kawan, jika Ramadhan sudah menjadi ajang pelatihan tilawah
Hendaknya tetap istiqomah di bulan-bulan lainnya
Jika setan menggoda,
Bukankah ada Allah tempat berlindung dan mohon pertolongannya?
Kawan, jangan ada alasan
Jika al-Qur'an adalah pedoman
Hendaknya kalian jadikan panduan
Kemanapun kalian bergerak
Melangkahkan kaki kemanapun arahnya
Kawan, jangan biarkan al-Qur'anmu duduk manis di rak mushola
Atau ditaruh di lemari kaca untuk menghormati kesuciannya
Bukan begitu kawan, seharusnya
Bawalah al-Qur'an kemanapun kalian berada
Bukan sekedar bentuk fisiknya
Tapi makna dari setiap ayat kalamullah yang mulia
Untuk diterapkan di seluruh aspek kehidupan kita
Tanpa ada celah, seluruhnya harus sesuai aturanNya
Wallahu a'lam bisshawab
Ngawi, 8 Juni 2019
#IdulFitriKemenanganHakiki
#DiManaPosisiAlQuranmuSaatIni