Oleh : Marsitin Rusdi
(Member AMK)
Lagi-lagi memalukan.!
Seorang direktur perusahaan Terbesar Rebuplik Indonesia tertangkap, OTT alias Operasi Tangkap Tangan . Sang menteri BUMN pun lantas bersuara bahwa Krakatu Stil atau sering disingkat KRAS mengalami kebangkrutan yang sangat berat. Akan susah dinaikkan kembali bila tidak menambah hutang.
Sang menteri juga mengatakan bahwa diakhir tahun 2018 , mengalami kerugian sebesar us$ 2,49 milyar atau Rp. 34,86 trilyun pada kurs rupiah Rp. 14.000.CNBC Indonesia.
Dikatakan juga bahwa perlu restrukturisasi dengan melibatkan bank milik negara. Tidak ada yang lain selain restrukturisasi utang.
Lagi-lagi hutang yang menjadi solusi mereka, mereka sudah kena candu yang namanya hutang. Karena hutang menurut mereka bisa merubah segala keterpurukan. Hutang adalah dewa penyelamat bagi kaum kapitalis.
Mereka tidak melihat dan berfikir secara substansi. Dari mana hutang itu didapat,dengan cara apa diperoleh hutang itu ?dan bagaimana pembayarannya ?.
Apalagi melihat hukum menurut Sang Pencipta,jauh panggaang dari api. Sekelas ulamapun masih mau menjadi penasehat bank-bank konvensional namun tidak mampu mengendalikan kearah yang benar menurut syariat , padahala mereka pemegang hukum syariat tidak hanya sekedar tahu. Itulah gambaran ekonomi kapitalis.Nampak menyenangkan
Kebenaran kalah dengan kepentingan, kalah dengan kebutuhan seakan mereka akan hidup selamanya dalam kenikmatan yang mereka peroleh secara instan.
Candu kapitalis sudah menguasai seluruh lini sosial masyarakat, dari ulama hingga rakyat jelata pedagang sayur. Semua pakai sistim hutang piutang ribawi.
Sebagai kepala negara presiden harus mampu mengurai keterpurukan ekonomi seperti ini. Orang awam juga jadi bertanya, kenapa separah itu baru kelihatan atau dipublikasikan?
Perusahaan itu milik negara, seharusnya sudah ada tim auditing khusus bagi perusahaan secara berkala. Apa tujuan berkala agar bisa diantisipasi bila ada masalah segera diatasi. Berarti pengawasan juga nggak berjalan itu baru satu perusahaan, bagaimana yang lain?
Begitulah bila sistem yang tidak tepat, diganti SDMnyapun tidak akan selesai masalahnya, karena naluri manusia itu semua sama. Ingin mendapat kebahagiaan secara mudah, siapapun pasti demikian. Itu bisa terkendali dengan sistem yang benar sesuai fitrah manusia dan akal sehat.
Alloh sudah siapkan itu semenjak manusia pertama lahir, lalu disempurnakan oleh Rosululloh SAW. Terkumpullah dalam Al Qur'an dan As-sunah. Namun mereka enggan berfikir panjang tentang kehidupan. Mereka lebih memilih pendek fikir agar segera mendapat kebahagiaan yg semu. Kebahagiaan haqiqi mereka abaikan.
Karena apa?
Karena yg berkuasa dinegeri ini juga hanya punya bekal pendek fikir. Otomatis rakyatnya juga terbius oleh pencitraan pemimpinnya yg pendek fikir dan tiada bukti.
Coba mari kita pelajari sepenuhnya tentang pemimpin negara yang berlandaskan syariat Islam ( khalifah).
Sesungguhnya seorang kholifah adalah seorang ulama pilihan yang cerdas mengetahui seluruh lini kehidupan bersama hukum dan sanksinya. Sehingga ketika menetapkan segala sesuatu untuk umat , pasti harus yang bisa menyelamatkan umatnya baik dunia atau akhirat. Karena pertanggung jawaban seorang pemimpin tidak hanya di dunia melainkan hingga akhirat.
Pantang seorang khalifah berbuat curang, bohong bahkan zolim.Karena seorang khalifah lebih takut sama Alloh saja. Yakni pertanggungjawaban sebagai pemimpin.
#AMK5
#PenulisBelaIslam
#Khilafahharusdiperjuangkan