By : Messy (Member Penulis Ideologis)
Berbicara tentang kata cinta. Tentu ngak asing lagi yah guys ditelinga kita. Yaps, Cinta. Kata cinta memiliki makna yang umum. Maksudnya, cinta berlaku untuk siapa saja. Nggak hanya berlaku untuk lawan jenis doang.
Edisi sekarang, kita bahas cinta kepada Rasulullah. Kekasih Allah, yang begitu mencintai umatnya hingga di ujung kehidupannya. Maka sepantasnya kita harus membalas cinta Rasulullah. Orang kedua yang patut kita cintai setelah cinta kepada Allah yang paling utama.
"Dan jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, belum sempurna iman salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai diriku melebihi kedua orang tuanya dan anaknya". (HR Bukhari)
Aplikasi dari kecintaan kita kepada Rasulullah adalah dengan menaati dan mengikuti apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah. Dan menjauhi dan meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikuti aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran: 31)
Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh Rasulullah pada masa hidupnya adalah dakwah. Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim. Maka sepantasnya wajib diemban oleh setiap muslim. Dakwah harus dengan cara yang baik dan lembut. Bukan dengan cara yang kasar dan menyakiti. Sebab, Rasulullah tidak pernah mencontohkan hal yang demikian.
"Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk". (QS An-Nahl: 125)
Sebab, dakwah adalah cinta. Cinta selalu mengajarkan untuk berbuat kebaikan. Maka mari bersama merangkai kata cinta dalam jalan dakwah. Mengajak keluarga dan kerabat kita bersama mendekat kepada Sang Pencipta. Seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah yang mengajak Khadijah, Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar bersama dijalan dakwah. Karena dakwah mampu menjaga keluarga dan kerabat kita dari samburan api neraka.
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS At-Tahrim: 6)
Merintis jalan dakwah memang nggak mudah. Akan ada hambatan dan resiko yang akan menghadang. Banyak yang menolak namun tak sedikit juga yang menerima. Ringkasnya, kita hanya bertugas menyampaikan kebaikan. Terlepas dari mereka menerima atau menolak, kita serahkan semua kepada Allah. Sebab, kita tidak mampu mengantarkan hidayah kepada orang yang kita kasihi.
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberikan petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima penunjuk." (QS Al-Qashsash: 56)
Mari bersama kita merangkai kata cinta dalam jalan dakwah. Bepengang tangan dalam meniti jalan perjuangan. Membumikan ajaran Islam ke seluruh pelosok negeri. Sehingga tak ada satu rumah pun yang tak mengenali Islam. Menjadikan Islam sebagai opini umum ditengah masyarakat. Sehingga mempercepat kembali kebangkitan Islam yang diharapkan datang. So, Are you ready guys?.
"Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS Al-Ahzab: 21)
Tapan, 14 Juni 2019
#DakwahIsMyLife
#DakwahTandaCinta
#PejuangIslam
#PenaklukRoma
#YukNgaji
#IslamKaffah
#OneDayOneWriter