Oleh : Mimin Mintarsih
Ibu Rumah Tangga
Proses Demokrasi yang begitu panjang membuat korban dari jajaran KPU dan Bawaslu terus berjatuhan, sudah 326 petugas pemilu yang meninggal dunia,Perincian nya 253korban dari jajaran KPU, 55 dari unsur Bawaslu, 18 dari personel Polri.
Yang memprihatinkan berdasarkan laporan yang di terima KPU, salah seorang korban yang bernama Alhat Supawi meninggal karena bunuh diri. Alhat adalah petugas KPPS yang bertugas mengisi pormulir C 1 sebanyak 86 lembar. Menurut laporan istrinya Alhat tidak tahan dengan beban pekerjaan yang begitu berat pekerjaan sehari semalam itu membuat dia kelelahan dan berujung stres.
Fakta di atas hanya salah satu dari sekian banyak kejadian saat pesta Demokrasi tahun ini, masih banyak fakta-fakta lainnya yang sangat menyengsarakan rakyat dan petugas - petugas pemilu.
Pemilu 2019 menurut berbagai kalangan adalah pemilu terburuk sepanjang sejarah negeri ini. Selain menelan korban jiwa juga menelan biaya 26 triliun, pesta Demokrasi juga sarat dengan berbagai kecurangan.
Demokrasi adalah bentuk negara yang buruk, pemerintahan yang dilakukan sekelompok minoritas di Dewan Perwakilan Rakyat yang mewakili kelompok mayoritas penduduk akan mudah menjadikan pemerintahan anarkis, menjadi ajang pertempuran konflik kepentingan berbagai kelompok sosial dan pertarungan elit kekuasaan. Selama demokrasi masih diterapkan di negri ini, maka ideologi Kapitalis dan komunislah yang akan mengangkangi negeri ini. Selama itu pula rakyat terus menjadi korban kampanye pemilu Demokrasi. Setelah pemilu rakyat akan mati pelan-pelan karena beban ekonomi yang makin sulit, menandakan rakyat hanya sebagai tumbal, yang terus di-miskin-kan sementara perampokkan sumber daya alam terus dilakukan. Demokrasi sistem yang rusak dan merusak tak layak untuk rakyat perjuangkan dan pertahankan.
Dalam pandangan islam prinsip-prinsip Demokrasi sangan bertolak belakang dengan syariah islam. Salah satunya karena mencampakkan hukum-hukum Allah swt dalam segala aspek kehidupan manusia.Hingga akhirnya demokrasi tidak pernah mengalami kebangkitan dan tidak akan pernah sampai kapanpun. Untuk itu sudah saatnya kita menghilangkan kebutuhan umat terhadap Demokrasi dan mengganti kanya dengan sistem Khilafah ala minhaji nubuwah.
Wallohu’alam Bi Shawwab.