TRAGEDI 17 RAMADHAN


                                                              

Oleh : Ummu Aqeela


Tragedi yang terjadi di 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriyah, peperangan ini adalah perang antara umat Islam dan kafir yang terjadi di Lembah Badar dan menjadi perang pertama yang dilakukan umat muslim setelah hijrah ke madinah. Peristiwa tersebut dipimpin langsung dalam komando Rasullulah SAW. Pasukan kecil muslim yang berjumlah 313 orang tersebut bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah lebih dari 1000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan muslim menghancurkan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan. 


Bagi kaum Muslim, awal pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Kemenangan kaum Muslimin tersebut juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Rasullulah sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. Berbagai suku di Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah, dengan demikian perluasan keyakinan akan Islam sebagai agama yang benar pun dimulai dari sini. 


Peristiwa yang terjadi bertepatan pada 17 Ramadhan juga terjadi di hari ini tanggal 22 Mei 2019 di Indonesia, pada selasa (21/05/2019) malam hingga Rabu (22/05/2019) dini hari disekitar wilayah Jalan MH Tamrin, Tanah Abang hingga Petamburan, Jakarta terjadi kericuhan peserta aksi demo yang menolak hasil pemilu 2019 yang diumumkan pada tanggal 21/05/2019 dengan kemenangan ada ditangan Paslon no 01 yaitu Jokowi dan Ma'ruf Amin. Karena sebagian besar masyarakat menganggap hasil tersebut berdasarkan berbagai kecurangan yang akhirnya memicu kemarahan masyarakat itu sendiri. Gubernur DKI Anis Baswedan mengutarakan bahwa sudah ada 6 korban yang meninggal dalam aksi tersebut. Anis mengatakan data jumlah orang yang meninggal yang diterimanya berasal dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. (Suara.com 22/05/2019)


Ketika kita menelisik dan mengurai tragedi tersebut, terjadi sebenarnya merupakan puncak kemarahan umat dengan berbagai kedzoliman yang begitu nyata adanya. Dan yang paling menonjol dari semua kejadian tersebut adalah ketika hilangnya rasa keadilan yang mulai dirasakan sebagian umat. Satu persatu peristiwa dilihat umat secara mata telanjang dimulai dari kriminalisasi begitu banyak ulama yang ditangkap dengan alasan yang terkesan dipaksakan. Umat tidak akan terbakar jika memang tidak ada oknum yang memang dengan sengaja mematikkan api konflik tersebut. Dan semua itu terjadi hanya untuk mempertahan sistem buatan manusia yang jelas-jelas berakibat fatal adanya. Sistem yang hanya memberi peluang pihak-pihak tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi maupun golongannya. Sampai kapanpun sistem buatan manusia tidak akan membuahkan keadilan yang nyata, karena sistem ini sesungguhnya dibuat hanya untuk menjauhkan umat dari Induknya yaitu Khilafah Islamiyah. Semoga umat sadar bahwa hanya kembali ke syari'at Islamlah segala ketidak adilan dan kedzoliman dapat teratasi sesuai dengan hukum-hukum Allah tentunya.


Wallahu'alam bishowab






Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak