Oleh : Ecih Ummu Aisyah
Musim mudik sudah dimulai. Banyak masyarakat yang memilih mudik lebih dulu untuk menghindari macet perjalanan. Namun banyak masyarakat kelas menengah kebawah menghela nafas panjang saat mengetahui tiket darat maupun udara yang begitu meroket tajam. Kenaikan harga yang fantastis membuat masyarakat resah. Ada sebagian yang memaksakan tidak sedikit pula yang mengurungkan niat mudik tahun ini.
Siapa yang bertanggung jawab untuk hal ini?
Mentri Perhubungan selaku penanggung jawab masalah negara bagian Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, para operator bus menuai berkah dari mahalnya harga tiket pesawat.
“Berita baik untuk (operator) bus, (tiket) pesawatnya mahal. Jadi enggak ada lagi orang dari Surabaya ke Solo naik pesawat, (lebih memilih) naik bus,” ujar Budi di Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Disisi lain, masyarakatpun mengeluhkan tarif tol yang mahal. Lalu apa tanggapan menhub?
Menurut Menhub adanya biaya yang cukup mahal di Tol Trans Jawa lantaran proyek jalan bebas hambatan itu dibiayai oleh swasta.
"Pemerintah yang memiliki APBN itu membangun jalan-jalan ini jalan-jalan biasa untuk dilewati semua bisa. Sementara jalan tol ini kan pakai dana swasta jadi tidak harus semua, dia harus memiliki rythm. Mereka bisa memberikan batas toleransi yang tentunya harus dihitung jadi ini pilihan,"kata Menhub.
"Jadi begini ya mengenai jalan tol itu adalah pilihan. Pilihan untuk menggunakan jalur alternatif. Mereka tidak harus menggunakan tol,"ujar Menhub saat ditemui usai acara Tayo Naik LRT di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa(12/2/2019).
Lalu apa yang dapat masyarakat simpulkan?
Tiket mahal gunakan bus. Bus masuk jalur tol dan mahal, jangan masuk tol. Gunakan jalur lain, jalan tikus misalnya.
Lalu Infrastuktur mana yang bersahabat dengan rakyat?
Jika alasan dikelola swasta menjadikan harga mahal, mengapa tidak dikelola negara, agar digratiskan minimal dimudahkan.
Bukankan bangunan infrastuktur itu untuk rakyat? Lalu rakyat yang mana?
Jangan sampai keluar statment salah rakyat. kenapa miskin tidak mampu beli tiket.
Seperti tempo lalu yang menyalahkan rakyat miskin agar tidak banyak makan saat beras mahal. Ganti makan keong sawah saat daging mahal. Tanam cabe dipekarangan rumah saat harga cabe meroket. Ganti tanam jengkol saat harga sawit down.
Rakyat butuh solusi bukan kolusi