Oleh : Sri Rahmawati
Sebelum turun Wahyu Allah dan Muhammad menjadi Rasul juga pemimpin, kondisi ummat sudah sangat parah tingkat akut. Mereka semua hidup dengan aturan semena-mena, jahil, buta huruf, menjengkelkan seperti orang Arab Baduy. Ada yang kafir, kafir banget, yang munafik, munafik banget, ada yang menyembah banyak tuhan atau politheisme. Kemiskinan terjadi dimana-mana, kecurangan dalam berniaga, SDM kacau, fanatis terhadap sukunya. Bayangkanlah, ini terjadi selama ratusan tahun, dan bila terjadi gesekan sedikit saja antara suku Aus dan Khozroj di Madinah maka keduanya akan berperang. Selain itu, mereka beribadah seenak hati, berthawaf tanpa busana, ditambah lagi maraknya perilaku asusila. Inilah yang menyebabkan Rosul penat dan tak henti-hentinya memikirkan ummat.
Pergilah beliau ke sebuah tempat terasing untuk menyendiri dan curhat kepada Robb nya. Di sana, di gua Hira beliau dipertemukan langsung dengan malaikat Jibril dalam bentuk aslinya, hingga membuat beliau shock berat.
Begitu mendapat wahyu pertama dengan melihat sosok malaikat yang begitu menakutkan. Lantas apakah beliau ragu untuk melaksanakan risalah Alloh, menegakkan Islam di muka bumi ini, padahal notabene ummatnya pada zaman itu begitu kacau, semerawut, bobrok, entah bagaimana lagi mengungkapkannya.
Saat peristiwa itu terjadi, Rosul belum memimpin, tapi beliau sudah merasa yakin sekali dengan konsep yang diajarkan Alloh SWT melalui malaikat Jibril. Dakwah perdana beliau bukanlah dakwah akbar seperti ustadz zaman sekarang, walaupun dakwah baru sebatas kepada keluarga sendiri dan sahabat terdekat tetapi beliau sudah menemui banyak sekali rintangan.
Bermodalkan yakin akan pertolongan Alloh SWT, maka hanya dalam kurun waktu 23 tahun dakwah dan kepemimpinan Rosululloh SAW, beliau telah berhasil mencetak 3 prestasi. Pertama, berhasil mentauhidkan ummat, yang awalnya ummat itu percaya pada banyak tuhan menjadi bangsa yang bertauhid. Yang kedua, berhasil menyatukan ummat yang awalnya terpecah belah, bermusuhan, berperang, menjadi bangsa yang bersatu padu dalam satu ikatan akidah Islam. Yang ketiga, menyatukan negara /pemerintahan di dalam satu pemerintahan Islam (Daulah Islam) meliputi jazirah Arab dan sekitarnya, yang sebelumnya terpecah belah dalam banyak kepemimpinan suku dan kerajaan-kerajaan kecil.
Yakinlah dengan berpegang teguh pada hukum dan aturan Alloh SWT dengan sempurna, maka keberkahan dan pertolongan Alloh akan kita dapatkan. Walau kita merasa permasalahan dan ancaman yang ada di negri ini begitu sangat berat.
Wallohu a'lam bish showab.