Kemarin sore, saya mendapat kabar dari majelis yang sedianya mengadakan kajian di siang ini. Singkat cerita, pengelola gedung keberatan dengan kajian saya, lalu meminta kajian dibatalkan
Alasannya, situasi masih panas terkait pilpres, dan saya bagian dari penceramah radikal, ekstrim, dan fitnah-fitnah lain yang seterusnya, hingga kajian harus dibatalkan
3 hari Ramadhan ini saja, saya sudah 3x mendapat laporan serupa, ada ketua RT yang bahkan mengatakan bahwa saya dibawah pengawasan polisi dan tentara, hingga bahkan tak boleh muncul di lingkungannya
Yang lain lagi merasa keberatan ada stasiun TV yang menayangkan rekaman wawancara dengan saya. Hari-hari ini pembunuhan karakter adalah biasa
Begitu mudah label makar, radikal, ekstrim, anti-NKRI, diberikan, bukan karena esensi apapun, tapi hanya karena tidak mendukung penguasa dzalim, itu saja
Orang bertanya, apa betul penguasa saat ini anti-Islam? Jawabannya sederhana, 16 tahun saya berdakwah, hanya 2 tahun terakhir ini sangat terganggu sebab penguasa
Penguasa ini, menjadikan alat negara bukan untuk menetapkan keadilan, tapi untuk menutupi kelemahan dan mengancam, menebarkan ketakutan
Sejarah mencatat, yang pernah buat makar berdarah itu PKI, yang terkait korupsi itu partai penguasa dan pengusahanya penguasa, yang diwaspadai ormas Islam, ulama dan keturunan Arab, lucu kan
Tapi saya tak sendiri, guru-guru yang lebih berilmu pun sekarang coba dikriminalisasi, dipersempit ruang gerak dan kesempatannya berbagi ilmu, Bachtiar Nasir, UAS, dan banyak yang lainnya
Sayangnya, penguasa ini hanya pintar main tuduh dan klaim, tanpa berani klarifikasi dan diskusi
Kepada panitia majelis yang dibatalkan kajiannya, atau yang menyusul batal kedepan, saya doakan agar istiqamah dalam kebaikan, maaf kalau merepotkan panitia
Banyak-banyak berdoa, apalagi di bulan Ramadhan, yakin Allah mendengar doa-doa kita, dan yakinlah, bahkan Firaun saja ada masa expirednya. Banyak-banyak sabar
#penguasa #dzalim #persekusi #firaun