Seni dan Kebebasan dalam Sekulerisme, Merusak dan Harus di Lawan!

Oleh : Titi Niswati


Belum lama ini kita disodori suatu hal yang mampu membuat marah, kabar itu datangnya dari perfilman indonesia dengan hadirnya film Kucumbu Tubuh Indahku

Kucumbu Tubuh Indahku adalah film Indonesia tahun 2019 garapan penulis dan sutradara Garin Nugroho.

Film ini tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 18 April 2019.

Namun, baru-baru ini film Kucumbu Tubuh Indahku banyak menuai protes.

Melansir dari Kompas.com Film Kucumbu Tubuh Indahku menimbulkan kontroversi, lantaran diduga memuat konten penyimpangan sosial.

Petisi menentang dan memboikot film tersebut untuk tayang di beberapa kota bermunculan di media sosial.

Petisi lewat laman Change.org tersebut berjudul "Gawat! Indonesia Sudah Mulai Memproduksi Film LGBT dengan Judul 'Kucumbu Tubuh Indahku".

Sutradara Garin Nugroho kemudian buka suara terkait hal tersebut.

Menurutnya, petisi yang dibuat untuk menentang filmnya tersebut, seperti penghakiman sepihak masyarakat tanpa adanya ruang dialog.

"Gejala ini menunjukkan media sosial telah menjadi medium penghakiman massal tanpa proses keadilan, melahirkan anarkisme. Bagi saya, anarkisme massa tanpa proses dialog ini akan mematikan daya pikir terbuka serta kualitas warga bangsa," demikian pernyataan tertulis Garin lewat akun Instagram-nya, @garin_fim, yang dikutip Kompas.com, Kamis (25/4/2019).

Garin menambakan, petisi tersebut seolah-olah menurunkan daya kerja dan mengancam kebebasan untuk hidup bersama tanpa adanya diskriminasi dan kekerasan.

Itu salah satu alasan yang digunakan oleh pembuat Film, dengan alasan itu dia ingin berusaha untuk mempertahankan exisnya film tersebut, Dia tidak berfikir akan efek yang akan dihasilkan dari film tersebut. 

Sungguh sangat miris, bagi orang yang masih menginginkan keselamatan Negri ini sudah pasti akan menolak keras film ini. 

Seperti diberitakan Antara, Wali Kota Depok, Mohammad Idris melalui surat bernomor 460/185-Huk/DPAPMK tertanggal 24 April 2019 menyampaikan keberatan atas penayangan film itu dan melarang penayangan film tersebut di wilayahnya

Alasannya, film tersebut dapat meresahkan masyarakat karena bisa memengaruhi cara pandang atau perilaku masyarakat terhadap kelompok LGBT dan dianggap bertentangan dengan nilai agama. “Film tersebut diduga memiliki konten negatif yang dapat mempengaruhi generasi muda,” kata Idris dilansir Antara. Pelarangan tentang film tersebut tak hanya terjadi di Depok, tapi juga di Kabupaten Kubu Raya. Alasan yang digunakan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan serupa dengan Wali Kota Depok. “Saya coba [lihat] trailer film itu dan coba lihat sekilas, ya cukup menurut saya tidak patut. Cukup membahayakan dampaknya, buat khawatir jadi sesuatu yang seolah-olah dimaklumi,” ujar Muda Mahendrawan saat dihubungi reporter Tirto. Menurut dia, sebagai kepala daerah ia memiliki tanggung jawab terhadap moral masyarakat di wilayah Kubu Raya. Selain itu, Mahendrawan juga memberi tembusan surat yang ia kirim ke KPID Kalimantan Barat (Kalbar) itu ke Gubernur Kalbar. Alasannya, agar gubernur mau mengimbau kota dan kabupaten lain di Kalbar untuk melarang pemutaran film tersebut. Ia menyadari film tersebut adalah hasil karya kreatif dan menceritakan tentang budaya Lengger Lanang, tapi ia khawatir film itu bisa berdampak pada generasi muda yang belum memahami. Tak hanya itu, Mahendrawan pun berencana untuk menyurati Menkominfo untuk menghapus peredaran film tersebut di internet. “Sebetulnya sih saya sampai berpikir ke Menteri Kominfo untuk membikin surat. Kan, bisa juga di bioskop [diputar], di internet juga bisa [diputar],” kata dia.

Inilah yang terjadi jika masih setia terhadap sistem sekulerisme, karena sistem ini memisahkan urusan dunia dan urusan akhirat. Mereka yang bebas menentukan pilihannya tanpa mau diatur oleh Sang Pencipta, hanya bersandar pada materi belaka

Sistem sekuler menyuburkan kebebasan yg merusak generasi termasuk melalui seni(perfilman) untuk meraih keuntungan materi

Sistem Islam memandang keberadaan seni bukan sekedar hiburan, namun alat/sarana dakwah dan pendidikan untuk mencerdaskan umat/generasi dengan Islam

1 Komentar

  1. Tolak keras film kucumbu tubuh indahku krn merusak moral dan aqidah bangsa,,,

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak