Oleh: Isar S
Sistem Sekuler merupakan ideologi yang sangat menjungjung kebebasan, baik dalam kepercayaan maupun dalam hal mengapresiasikan diri.
Kebebasan mengapresiasikan diri melalui seni/perfilman saat ini, tidak lagi memperhatikan aturan/ norma yang berlaku. Sehingga menghasilkan seni yang dapat merusak generasi masa kini.
Maka wajar saja, saat ini banyak ditemukan generasi muda yang sudah rusak dari pemikiran maupun tingkah lakunya.
Apalagi baru-baru ini, munculnya film yang dapat merusak generasi muda. Dengan dirilisnya film yang berjudul, Ku Cumbu Tubuh Indahku.
Film ini adalah film Indonesia tahun 2019, garapan penulis dan sutradara Garin Nugraha.
Dimana film ini mengisahkan penari Lengger yang menjadi gemblak seorang warok dalam tradisi klasik penari reog.
Munculnya film ini banyak menuai protes, dan juga menimbulkan kontroversi, diduga memuat konten penyimpangan sosial.
Bahkan Pemerintah Depok pun menerbitkan dan meminta penayangan film di hentikan, imbauan tersebut untuk menjaga dan memilihara masyarakat dari dampak penyimpangan seksual, serta menguatkan ketahanan keluarga terhadap perilaku penyimpangan seksual.(Tribun-Timur.com)
Inilah hasil dari pemikiran sekuler secara individual yang segala sesuatu yang di pikirkan dan di perbuat di dasarkan pada dasar manfaat/materi belaka, dan juga caranya pun tak sesuai dengan baik buruk pandangan Islam.
Rusaknya generasi masa kini tak lain diterapkannya sistem sekuler dalam segala asfek kehidupan.
Maka lain halnya dengan Islam, keberadaan seni dalam pandangan Islam, bukan hanya sebagai hiburan melainkan media yang menjadi media dakwah dan juga pendidikan yang mampu mencerdaskan umat.
Keberadaan seni sebagai media dakwah sudah di pakai sejak dulu, dimana para ulama dalam menyebarkan Islam di Nusantara telah menggunakan kesenian sebagai media dakwah terhadap masyarakat.(Republika.com)
Maka menjadi harapan kita bersama dengan
Keberadaan seni sebagai media dakwah dan pendidikan mampu menghasilkan generasi-generasi yang membawa perubahan bagi umat pada saat ini.
Dengan melanjutkan kembali kehidupan Islam, agar generasi masa kini dan yang akan datang tidak lagi mengapresiasikan diri dengan hal-hal kebebasan yang membawa kerusakan pada dirinya.