Oleh : Sri Rachmawati
"Muhammad, saya minta uang yang saya titipkan padamu !" Tanpa basa basi seorang Arab Baduy menghampiri nabi Muhammas SAW.
Lantas apakah nabi marah mendengar perkataan dan perlakuan orang tadi yang tidak sopan? Apakah nabi mengusirnya? Tidak, Nabi memiliki sifat lemah lembut dan lapang hati, juga cerdas dalam menganalisa sikap seseorang. Apa yang dilakukan nabi selanjutnya?
Diajaklah orang Arab Baduy tadi ke suatu lembah, lalu nabi bertanya, "Kira-kira kalau kamu saya beri lembah itu, mau tidak?"
"Jangan hina saya!" jawab Arab Baduy tadi, dia kurang memahami maksud pertanyaan nabi.
"Ambil lembah itu, lembah dan semua isinya untukmu", jawab nabi shalallahu alaihi wasallam.
Orang Arab Baduy tadi pulang dengan hati senang dan girang mendapat hadiah begitu banyak dari Rosululloh. Begitu tiba di kampungnya, dia teriak kepada rakyatnya, "Wahai rakyatku! Ayo kita semua masuk Islam! Ketahuilah bahwa Muhammad sudah memberi saya hadiah ini, dia hebat. Dia seorang nabi yang tidak takut miskin". Maka, semua rakyatnya pun memeluk Islam.
Rosululloh begitu cerdas menilai potensi dan karakter seseorang. Begitulah yang tercermin saat Rosulullah memperlakukan orang Arab Baduy tadi. Tidak serta merta beliau memarahinya. Dibalik ketidaksopanannya, Rosul tahu betul bahwa dia memiliki kedudukan dan pengaruh besar terhadap rakyatnya.
Karena rahmat dari Alloh SWT lah, Rosululloh memiliki hati yang lembut kepada siapapun, bayangkan apabila Rosululloh kasar mungkin semua umat akan meninggalkan beliau.
Ya Alloh, berikanlah para pemimpin kami hati yang lembut dan senantiasa mencontoh pada kemuliaan akhlak baginda kita Rosululloh Salallohu alaihi wasalam, aamiin.
Wallahu'alam bish shawab.