Ramadhan Tiba Saatnya Meraup Pahala

Oleh : Anna Ummu Maryam

(Pengamat Media Komunitas Peduli Umat)

Tak terasa bulan suci menjelang dimasuki. Segala persiapan baik fisik ataupun batin juga perlu diperhatikan. Karena godaannya yang juga tak kalah berat untuk mempertahankan pahala agar tidak menyusut.

Dalam sistem kapitalis sekarang menjadikan fisik kuat dalam memperoleh pahala sangat susah. Itu terlihat dari adanya pengarahan dan penggiringan opini pada hal yang keliru.

Misalnya, seorang muslim yang harusnya bekerja paruh waktu dan separuh waktunya lagi adalah untuk mendekatkan dirinya pada Allah malah lebih banyak dihabiskan pada jam kerja dari pagi sampai menjelang berbuka.

Begitu juga para remaja yang diarahkan agar berbuat semaunya. Mereka dibuat menghabiskan energi fisiknya pada hal yang sia -sia tanpa diarahkan menuju hamba yang taqwa.

Bermain game online, berlama lama di kafe dan warung bersama teman bercanda, berkeliling dengan sepeda motor menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka seolah menjadi biasa. Padahal hal tersebut jelas tindakan tak bermakna.

Media yang melalaikan dan mempertontonkan hal - hal yang tidak baik dibiarkan dinikmati oleh siapapun tanpa batasan umur dan adanya pengontrolan dari pemerintah.

Terlihat jelas amat minimnya peran pemerintah dalam memaksimalkan energi generasi dan bangsa menuju taat dan pribadi yang kuat dalam memegang agamanya.

Ditambah faham sekuler yang sangat hebat menggerogoti umat. Dimana umat difahamkan bahwa agama adalah urusan pribadi dan tidak boleh dibawa pada ranah publik.

Sehingga umat dan generasi semakin jauh dari memahami Islam yang kaffah.

Sistem Islam Menjaga Energi Agar Berkualitas.

Fisik yang kuat dan hati yang bersih dalam berbuat senantiasa harus dihadirkan oleh setiap muslim. Karena itu adalah modal menuju aktifitas yang berkualitas.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.
Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664);

Maka jelaslah bahwa Islam memerintahkan setiap aktivitas manusia haruslah memiliki tujuan yaitu memperoleh pahala dari Allah bukan hanya manfaat semata.

Karena manfaat akan secara otomatis didapatkan ketika beramal sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Mengikuti kajian Islam secara rutin seharusnya adalah yang harus diusahakan.

Dengan demikian terpupuklah pemikiran dan akan membentuk pemahaman yang benar dan pengontrolan bagi masing - masing individu.

Maka setiap muslim juga harus menyesuaikan aktivitasnya tidak berbuat semaunya tapi meraih pahala dalam setiap aktivitasnya.

Taqwa pribadi saja tidaklah cukup dalam menjaga fisik tetap kuat dalam keimanan tapi juga terlibatnya negara sebagai pengontrol agar selalu terarah dalam segala aktivitas.

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا

Artinya: “Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”(Al-Kahfi, 110)









Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak