By Syah Revolter
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Singkatnya, Muslim dan Muslim lainnya itu bagai satu tubuh, jika satunya sakit maka yang lain ikut merasakannya.
Senang. Sedih. Bercampur jadi satu. Senang karena masih bisa bertemu Ramadhan. Bulan suci penuh berkah. Di sisi lain, sedih karena separuh tubuh kami di bumi Syam (Palestina) lagi-lagi terluka. Berlumuran darah. Karena dijatuhi bom oleh kafir penjajah.
Pada masa keemasan Islam (Khilafah), Ada seorang muslimah yang dilecehkan oleh kaum kafir Romawi. Tak lama kemudian muslimah tersebut berteriak memohon pertolongan kepada seorang khalifah. Sang khalifah merespon hal tersebut dengan menurunkan pasukan tentaranya ke kota Ammuriah (Turki) dimana tempat wanita tersebut mendapatkan pelecehan. Akhirnya,
wanita tersebut terbebas dan peristiwa bersejarah itu disebut juga penaklukan kota Ammuriah.
Sang khalifah itu Adalah al-Mu’tasim Billah, Kisah heroiknya dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir.
Khalifah al-Mu'tasim Billah sukses menjadi perisai bagi umatnya. Seharusnya ini menjadi terladan bagi seluruh pemimpin (negara) Muslim hari ini.
Sosok seperti al-Mutasim Billah terlahir dari dari sistem Islam (khilafah). Sistem yang bersandar pada kitabullah/aturan Allah. Bukan dari sistem sekuler seperti saat ini. Tidakkah kita rindu dengan sosok pemimpin seperti itu?
Jika puasa adalah perisai untuk melindungi diri dari dosa dan maksiat. Maka umat juga butuh khilafah sebagai perisai untuk melindungi darah dan kehormatannya.
Semoga ini Ramadhan terakhir tanpa khilafah. Agar umat muslim di Palestina dan muslim yang tertindas di belahan bumi lainnya bisa berpuasa dan menjalankan aktivitas ibadah lainnya dengan penuh suka cita, bukan dengan tangis disertai luka bersimbah darah.
Wallahu a'lam bish-showab.
#Ramadhan02
#RamadhanBulanPerjuangan
#RamadhanTingkatkanKetaatan
#RamadhanBerkahBagiNegri