Oleh : Titi Niswati, S. Pd.
Derita Warga Jalur Gaza, Digempur Israel pada Awal Ramadhan
Ketenangan untuk menunaikan ibadah puasa pada Ramadhan 1440 H tampaknya belum bisa dirasakan warga Jalur Gaza, Palestina. Mereka diliputi was-was karena gempuran rudal dari militer Israel dalam beberapa hari terakhir.
Diberitakan AFP, hingga Minggu (5/5) malam, roket Israel terus menghantam kawasan Gaza. Akibatnya 23 warga Gaza meninggal dunia. Termasuk di antaranya seorang perempuan yang sedang mengandung dan seorang bayi.
Serangan dari tank dan rudal udara Israel mulai menggempur Gaza sejak Sabtu (4/5). Militer negara zionis itu berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan.
Milisi Palestina memang menembakkan roket ke wilayah yang diduduki Israel. Empat WN Israel tewas akibat roket yang ditembakkan dari kawasan Gaza, tiga di antaranya adalah militer.
Korban jiwa yang bertambah tampaknya tidak membuat Israel mengendurkan serangan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu malah memerintahkan militernya untuk terus menggempur Gaza.
"Lanjutkan serangan masif ke elemen teror di Jalur Gaza," kata Netanyahu.
Sedangkan kelompok yang menguasai Gaza, Hamas, membuka peluang gencatan senjata dengan Israel. Pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan, situasi bisa kembali tenang jika Israel berkomitmen untuk menghentikan serangan.
Saat ini, militer Israel mengakui sudah menembak ke 320 titik di Gaza. Sasaran tembak disebut sebagai basis milisi.
Militer Israel juga menyatakan ada lebih dari 600 roket dari Gaza yang mengarah ke kawasan Israel, sekitar 150 di antaranya dihalau sistem pertahannya. Meski masih banyak yang tidak terhalau sistem keamanan Israel, hanya 35 roket masuk ke kawasan urban.
Penderitaan muslim Gaza berlangsung di depan mata, tanpa ada yang mampu menolong, menyelamatkan mereka, menghentikan penderitaan yang dialami oleh mereka.
Airmata dan permintaan tolong dari mereka seakan akan hanya angin lalu, tontonan yang menarik untuk diperhatikan disosial media.
Dari semua permasalahan, kejadian yang terjadi saat ini harusnya membuka mata kita, apalagi saat ini adalah bulan Ramadhan yang semestinya membuat kita makin bersemangat untuk menyampaikan akan kebutuhan pemimpin Islam yang akan mewujudkan kemuliaan umat dan persatuan hakiki di bawah naungan Islam
Karena dalam islam sesama muslim itu bagaikan satu tubuh, apabila tangan yang sakit maka akan merasa sakit seluruhnya, apabila hidung yang sakit maka tangan akan ikut menghapus perihnya sakit tersebut.
Sama halnya seperti saudara muslim di Gaza juga saudara kita, kita pun kan merasakan sakit jika mereka sakit.
Ingat Akan hadits Nabi berikut “tidak akan beriman sesorang hamba sampai ia cinta terhadap saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.”
Akankah kita hanya diam melihat kesengsaraan mereka? Bukankah Allah telah berfirman “Sesungguhnya muslim itu bersaudara,…” (QS. Al-Hujurat: 10).
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim)
Dari beberapa dalil tersebut semakin membuat jiwa jiwa ini semakin bersalah, bagaimana tidak?
Kita disini tidak mampu berbuat untuk membantu menyelesaikan permasalahan mereka.
Karena saat ini para penguasa muslim juga sudah terbelenggu oleh ikatan nasionalisme dan perjanjian rahasia dengan penjajah dan pendukungnya.
Seandainya saat ini Khilafah sudah ditegakkan, InshaAlloh penderitaan Muslim Gaza tidak akan terjadi lagi, kerena dengan adanya KeKhilafahan itu sudah otomatis akan menyelamatkan umat seluruhnya tanpa terkecuali.
Sedih bgt melihat nya,,,😭
BalasHapus