Oleh : Lilik Yani
Muslim itu selalu bisa bersikap terbaik. Saat mendapati kesenangan hidup mereka bersyukur, dan ketika menghadapi ujian mereka bersabar. Semua adalah karunia Allah, dan harus disikapi dengan baik.
********
Kehidupan manusia di muka bumi ini tidak selamanya mengalami masa yang menyenangkan seperti kesuksesan, kecukupan, kemudahan semua urusan yang harus kita syukuri. Tetapi dalam perjalanan hidup kita juga menemui halangan, rintangan, ujian yang harus dihadapi dengan sikap sabar.
Jadi dalam menjalani hidup akan silih berganti antara nikmat dan ujian. Antara kemudahan dan kesulitan. Semua itu harus kita terima sebagai karunia Allah yang terbaik buat hambaNya. Maka kitapun harus memberikan respon yang terbaik yaitu saat Allah memberikan nikmat kita bersyukur dan saat kita mendapat ujian maka sikap terbaik kita adalah dengan sabar.
Begitu pula pada saat bulan Ramadhan. Setiap hari kita menjumpai berbagai peristiwa yang harus dihadapi dengan sikap terbaik kita yaitu dengan sabar dan syukur.
Saat berpuasa siang hari kita membutuhkan kesabaran. Sabar dalam ketaatan yaitu dengan mematuhi aturan atau syarat rukun berpuasa. Karena kalau kita melanggar aturannya maka puasa kita akan batal dan harus mengganti di bulan lain.
Taat dari kemaksiatan. Saat kita berpuasa, diajak teman berbuat curang, bergosip, bicara bohong, menipu, dll perbuatan maksiat yang jika kita lakukan maka akan berdosa dan mengurangi nilai pahala puasa kita. Walau tidak sampai membatalkan puasa. Selama syarat rukun puasa masih terpenuhi. Maka jawaban kita terhadap ajakan teman tersebut dengan mengatakan, "maaf aku sedang berpuasa."
Saat berpuasa kita merasakan lapar. Kita mendapat pelajaran bahwa dengan berpuasa kita bisa merasakan penderitaan orang lain. Orang miskin yang makan seadanya, bahkan sering berlapar-lapar saat tidak menemukan makanan untuk dikonsumsi. Dan itu terjadi setiap hari.
Sementara kita hanya menahan lapar sekitar 14 jam saja, dimana saat waktunya berbuka di meja makan sudah siap dengan aneka menu makanan dan minuman yang siap disantap sekeluarga.
Maka disinilah muncul rasa syukur dari hati terdalam atas karunia Allah berupa nikmat kecukupan rezeki.
Maka sebagai aplikasi rasa syukur itu kita bisa menyisihkan sebagian rezeki karunia Allah itu untuk dibagikan kepada fakir miskin, anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan, dalam bentuk zakat, infak atau sedekah. Yang mana pahalanya akan berlipat saat bulan Ramadhan seperti ini.
Saat malam hari ada ibadah sholat taraweh atau qiyamul lail. Dimana itu merupakan keistimewaan Ramadhan. Karena di luar bulan Ramadhan, kita tidak menemukan sholat tarawih itu. Maka kita pun harus mengambil kesempatan ini untuk menunaikan sholat tarawih dengan penuh kesabaran.
Dengan jumlah rokaat yang cukup banyak. Belum lagi kalau imamnya membaca surat-surat yang panjang, maka kita dilatih untuk bersabar mengikuti imam hingga sholat selesai ditunaikan. Sungguh pahalanya sangat besar jika kita mampu bersabar.
Rasulullah saw bersabda :
"Jika seseorang mengerjakan shalat bersama imam hingga selesai (bubar) maka terhitung baginya sebagai shalat semalam." (HR Ahmad)
Dalam hal ini kita harus bersabar juga menghadapi maksiat yaitu acara-acara televisi yang sengaja disetel tema bagus saat itu. Film, sinetron, pertandingan sepakbola, dan yang lainnya, sungguh bisa menggoda iman seorang muslim. Belum lagi ajakan teman untuk shopping keperluan lebaran di mall-mall yang menawarkan discont besar-besaran. Hanya muslim yang beriman tangguh yang dipilih Allah untuk memilih taat beribadah. Karena mereka tahu bahwa surga Allah lebih indah daripada semua tawaran kenikmatan di dunia yang fana ini.
Demikianlah seorang mukmin menjalani hari-harinya di bulan Ramadhan dengan nuansa peribadahan yang silih berganti antara nikmat dan ujian. Antara sabar dan syukur.
Dan ingatlah, tatkala Rabb-Mu memaklumkan : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu. Dan jika kamu mengingkari nikmatKu, sesungguhnya adzabKu sangat pedih." (TQS Ibrahim : 7).
Baiklah saudaraku, mari kita mensyukuri setiap karunia Allah. Jika berupa nikmat yang menyenangkan kita bersyukur, jika karunia itu berupa ujian maka kita memilih untuk bersabar.
Karena bukankah bagi seorang mukmin semua karunia Allah itu adalah suatu kebaikan. Allah hanya menghendaki kebaikan buat hambaNya. Kalaupun ada ujian dalam hidup, itu hakekatnya sebagai bentuk cinta Allah agar hambaNya kembali ke jalan yang benar.
"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sebab semua perkaranya adalah kebaikan, dan yang demikian itu hanya ada pada seorang mukmin. Bila ia mendapat kemudahan ia bersyukur, dan itu menjadi kebaikan bagi dirinya. Dan bila ia mendapat kesukaran ia bersabar dan itu menjadi kebaikan bagi dirinya. (HR Muslim).
Saudaraku, semoga bulan Ramadhan ini bisa menjadi momentum buat kita untuk berlatih menikmati semua karunia Allah dengan sikap terbaik kita yaitu sabar dan syukur. Hingga bisa diaplikasikan di sebelas bulan selanjutnya dengan mudah.
Ibaratnya Ramadhan ini sebagai sarana melatih diri untuk menjadi hamba yang sabar dan syukur atas segala karunia Allah. Semua ketentuan Allah adalah baik, karena Allah hanya kebaikan untuk hambaNya.
Wallahu a'lam bisshawab.
Surabaya, 14 Mei 2019
#RamadhanBulanBerkah
#RamadhanBulanPerjuangan
#RamadhanMomentumSabardanSyukur
#MesraBersamaRamadhan15