Oleh : Lilik Yani
Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.
*********
Hilal biasanya diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan baru atau belum. Jadi dalam hal ini, hilal merupakan bagian dari fase-fase bulan.
//Umat Kurang Peduli Fase-Fase Bulan//
Bagi kita orang awam biasanya kurang menghiraukan kapan munculnya hilal. Apalagi bagi umat yang tinggal di perkotaan, yang dikelilingi gedung-gedung tinggi. Jadi tahu-tahu melihat bulan sudah meninggi, dalam ukuran sabit besar, atau hampir purnama. Itupun kadang masih tak menarik perhatian bagi kalangan orang yang sibuk kerja di gedung perkantoran hingga malam hari.
Baru terpesona ketika melihat bulan sudah purnama. Karena melihat keindahan dan bentuknya yang bulat, lucu, dengan sinar lembutnya. Lagi-lagi, itupun tidak semua memperhatikannya. Karena suasana kota yang terang benderang cahaya lampu listrik dan hiruk pikuk kesibukan kota, maka keindahan malam karena bulan purnama-pun lepas dari pantauan.
Padahal ada tuntunan ibadah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 13,14,15 setiap bulan qomariyyah. Berarti seharusnya ada perhatian untuk memantau perubahan bulan setiap harinya. Ternyata jarang yang melakukan karena dianggap bukan ibadah wajib.
Tapi saat jelang Ramadhan, hampir semua orang heboh mencari hilal. Yach, orang-orang saling bertanya, kapan hilal Ramadhan? Lalu kita mulai puasa Ramadhan, kapan? Demikian ramai jadi bahan perbincangan di masyarakat. Ada sisi bagusnya, paling tidak masih ada bentuk perhatian pada bulan penuh berkah ini. Karena sebagian besar orang masih mengabaikan, atau hanya ikut-ikutan informasi teman, menunggu saja berita di televisi atau medsos tentang hasil sidang isbat dari para ulama yang berwewenang.
//Metode Penentuan Awal Ramadhan//
Metode penentuan Hilal yang biasa dilakukan dengan dua macam yaitu hisab dan rukyat.
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.
Sedangkan rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal yakni penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak(konjungsi).
Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam.
Dalam hal ini hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maghrib). Karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya matahari. Selain itu karena ukuran hilal sangat tipis.
Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) tersebut telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.
Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Maka dari itu, jumlah hari dalam bulan kalender Hijriyah bisa berumur 29 atau 30 hari.
//Ramadhan Momentum Persatuan Umat Islam//
Ramadhan, sungguh begitu mulia engkau. Hingga seluruh umat di dunia membicarakan dirimu. Jelang Ramadhan begini, namamu berseliweran menghiasi media sosial, maupun media cetak. Tak ketinggalan pamlet di jalan-jalan, dan banner di kantor-kantor terpampang dengan ucapan Marhaban ya Ramadhan. Alhamdulillah, semua hati diingatkan akan kehadiranmu kembali.
Ramadhan, kini orang-orang menunggu hilal-mu. Jika nanti malam, ketika matahari sudah terbenam ada wilayah yang tampak hilal-mu, maka sudah masuk bulan Ramadhan. Tetapi jika seluruh wilayah di dunia ini, belum ada yang bisa melihat hilal-mu, maka bulan Sya'ban akan digenapkan menjadi 30 hari. Dan awal Ramadhan dimulai besok lusa.
Ramadhan, semoga bisa menyatukan pendapat dan pandangan. Baik yang memakai metode hisab maupun rukyat, semoga akan mendapat jawaban sama di dalam penentuan awal Ramadhan. Hingga umat Islam seluruh dunia bisa bersatu. Karena hanya dengan persatuan umat maka Islam akan menjadi kuat.
Ramadhan, semoga kehadiranmu menjadi momentum persatuan umat Islam seluruh dunia. Hingga kekuatan umat Islam kembali bisa diraih dan kejayaan Islam seperti yang dulu pernah ada, akan kembali terwujud. Dan Islam sebagai Rahmatan lil aalamiin bisa dirasakan kembali oleh umat seluruh dunia.
Wallahu a'lam bisshawab
Surabaya, 4 Mei 2019
#RamadhanKutungguHilalmu
#RamadhanMomentumPersatuanUmat
#MesraBersamaRamadhan04