Oleh: Fita Anggriani (Aktivis Deli
Serdang)
Di dalam Islam, Ramadhan adalah bulan suci
yang penuh rahmat dan ampunan. Di bulan ini, setiap ummat Islam diwajibkan
berpuasa sebagaimana seruan Allah SWT pada surah Al-Baqarah: 183 yang berbunyi
“ hai orang – orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
orang – orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. Jika ditelisik dari ayat ini,
maka sejatinya kita akan mendapati bahwa puasa akan membawa kita, individu yang
melakukannya, menjadi orang – orang yang bertaqwa yakni dengan menjalankan perintahNya
dan menjauhi laranganNya. Tak cukup sampai disitu, kaum muslimpun terus
berlomba – lomba dalam ibadah lainnya seperti tarawih, tilawatil qur’an,
bersedekah, dan ibadah lainnya sebab Allah telah menjanjikan pahala yang
berlipat bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Namun dibalik itu semua, terdapat urgensi lain
yang harus kita ketahui yaitu banyaknya peristiwa penting dalam Islam yang
terjadi disaat Ramadhan. Seperti kemenangan ummat Islam di perang Badar,
penaklukan kota Makkah, perang Qodisiyah, pengalahkan Persia, penaklukan
Andalusia, dan masih banyak peristiwa bersejarah lainnya yang kesemuanya
menuntut ummat Islam untuk melakukan perjuangan dalam meraih
kemenangannya. Sebagaimana puasa itu
sendiri yang juga membutuhkan perjuangan bagi siapa saja yang melakukannya
untuk meraih kemenangan dari melawan hawa nafsu manusia yang selalu menggoda.
Selain perjuangan melawan hawa nafsu, puasa
juga merupakan perjuangan melawan kebathilan dan kemungkaran yang ada. Bahkan
perjuangan untuk merubah keadaan yang buruk yang tak sesuai dengan perintahNya
menjadi keadaan yang baik sesuai perintahNya.
22 Mei 2019, yang bertepatan pada 17 Ramadhan
nanti KPU berencana akan mengumumkan hasil pemilu pilpres dan pileg yang telah
dilakukan beberapa waktu lalu. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam pemilu
kali ini begitu banyak kecurangan dan manipulasi yang terjadi. Disini
dibutuhkan sikap kejujuran dan keterbukaan akan hasil pemilu tersebut. sebab
kejujuran merupakan suatu bentuk ketakwaan individu kepada Allah SWT yang juga
harus dimiliki hambanya. KPU harus bekerja dengan sejujurnya dengan adil tanpa
berpihak kepada siapapun dan memberikan hasil yang sejujurnya pula. bagaimana
mungkin keadaan yang baik akan mungkin diraih jika para pemimpin elite politik
penuh kebohongan, tipu muslihat, dan manipulasi?. Oleh karena itu ketaqwaan
para elite politik juga sangat diperlukan untuk mengubah kebathilan menjadi
suatu kebenaran.
Seyogyanya para elit politik dan seluruh
rakyat indonesia menjadikan bulan Ramadhan yang suci ini sebagai momentum untuk
meningkatkan ketakwaan kita kepadaNya. Bukan sebaliknya berbuat dzolim dan
penuh tipu daya hanya untuk mengikuti hawa nafsu semata. sesungguhnya setiap
perbuatan akan dimintai pertanggung jawabannya.
Wallahu a’lam bi as-shawab