Oleh: Vio Ani Suwarni Karmo
Ramadhan adalah bulan sucinya umat Islam. Melaksanakan ibadah “magdhah” untuk shaum. Bulan beribadah dan mendekat kepada Allah. Hari-hari untuk beramal sholeh karena pahala yang dilipat gandakan. Bulan ketika Allah buka pintu ampunan selebar-lebarnya pada hamba yang banyak melakukan dosa dan kesalahan. Luar biasa istimewa bulan barokah ini. (Eramuslim.com)
Melaksanakan shaum di bulan ramadhan merupakan suatu perwujudan dari perisai (junnah) atau penjaga. Diantaranya, perisai individu agar senantiasa terjaga ketaatan dan terjaga dari kedurhakaan. Selain perisai individu yang dapat menumbuhkan keshalehan individu.
Shaun mampu mewujudkan perisai ummat yang dapat mewujudkan keshalehan ummat. Karena hakikat dari taqwa adalah mewujudkan ketaatan pada seluruh aturan Islam baik terkait individu, keluarga, masyarakat maupun negara. Bahkan Islam yang menegakkan syariat Islam disebut juga sebagai junnah.
Al-Quran secara tegas menyeru orang-orang beriman untuk melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh, tanpa membeda-bedakan ajaran yang satu dengan ajaran yang lain. Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah ta’ala berfirman menyeru para hamba-Nya yang beriman kepada-Nya serta membenarkan rasul-Nya untuk mengambil seluruh ajaran dan syari’at; melaksanakan seluruh perintah dan meninggalkan seluruh larangan sesuai kemampuan mereka.” (Tafsir Ibn Katsir 1/335).
Mewujudkan junnah ummat berarti harus mengikuti syariat Islam secara keseluruhan. Tidak hanya sekedar memilih dan memilah aturan yang sukai saja. Akan tetapi mampu menjalankannya secara keseluruah. Apa lagi di bulan yang penuh ampunan ini, akan menambah keberkahan dari Allah SWT.
Meski fokus ibadah baik shaum maupun ibadah sunnah lainnya, seperti shalat tarawih, tadarus Al Qur’an, atau memperbanyak shadaqah, bulan Ramadhan adalah bulan da’wah dan jihad.
Bulan perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan serta menumbangkan kezaliman.
Keliru menafsirkan bahwa karena bulan Ramadhan maka umat Islam akan sabar dalam bentuk tidak boleh marah, nerima keadaan, diejek, ditampar, dianiaya pasrah saja. Tidak ada perlawanan. Sabar.
Justru umat Islam menjadikan Ramadhan sebagai bulan perlawanan, perjuangan, dan kemenangan. Agama mengajarkan dalam konteks substansi ajaran maupun kesejarahan.
Sukses perang Badar, penaklukan kota Makkah, perang Qadisiyah mengalahkan Persia, menghancurkan Romawi di Tabuk, Sirakusa, maupun Manzikert, penaklukan Andalusia.
Kekalahan Tartar Mongol oleh Sultan Qurtuz, kemenangan Shalahudin atas pasukan salib Jerusalem hingga sukses Mesir mengalahkan Israel terjadi di bulan Ramadhan. Kemerdekaan negara Indonesia juga terjadi di bulan suci ini. Bulan Ramadhan adalah bulan jihad. (Jurnalislam.com)
Demikianlah memaknai bulan ramadhan yang sesungguhnya. Tidak hanya mewujudkan junnah individu yang berimbas pada ketaqwaan individu saja. Akan tetapi junnah ummat pun bisa terlaksana di bulan ramadhan. Bahkan ketika junnah ummat dapat terwujud maka mampu menghimpun kekuatan untuk melakukan jihad, perlawanan terhadap kedzahaliman dan ketidakadilan serta menumbangkan kemungkaran.
Wallahu a'lam bishowab