Ramadhan adalah bulan istimewa karena umat muslim di seluruh dunia menjalankan kewajibannya, yaitu shaum selama 1 bulan. Kewajibannya tertera didalam al qur'an surat Al Baqarah:183. Sebuah kewajiban lain yang dinanti bagi orang-orang yang beriman. Adalah sebuah tujuan mulia ketika kaum muslim sadar betul bahwa sesungguhnya dengan shaum ramadhan adalah mewujudkan junnah. Junnah artinya adalah perisai, yang dengan perisailah manusia mampu menahan berbagai "serangan". Baik dari diri sendiri seperti perasaan lapar, haus dsb ketika berpuasa, dan juga dari luar seperti perasaan emosi yang terkadang di lain waktu seringkali tidak terkendali.
Begitulah perisai individu agar senantiasa terjaga ketaatan dan terjaga dari kedurhakaan atas apapun yang telah disyariatkan oleh Allah swt sehingga sampai pada ketakwaan hakiki.
Namun, Ramadhan tak hanya bertujuan mewujudkan keshalehan individu tapi juga keshalehan umat sebagai wujud ketaatan pada seluruh aturan Islam.
Maka berkaitan dengan kondisi saat ini, dimana ada rencana pengumuman atas hasil Pilpres dan Pileg pada 22 Mei yang bertepatan dengan 17 Ramadhan. Sedikit flash back, fakta yang sangat jelas adalah berbagai keadaan negatif terjadi dalam pelaksanaan pemilu. Mulai dari surat C1 yang simpang siur keberadaannya karena disinyalir ada upaya kecurangan salah 1 paslon capre&cawapres yang tengah berusaha untuk tetap memimpin di periode ke 2. Sungguh seorang telah memperlihatkan sikap yang tidak sportif bahkan sebelum hasil pemilu final. Belum lagi fenomena kematian petugas KPPS yang mencapai jumlah lebih dari 500 orang (dari berbagai sumber/media), hampir tidak ada reaksi serius dari pihak pemerintah yang saat ini masih menduduki jabatan. Alih-alih menjadi pemimpin yang mengayomi dan mengurusi urusan rakyat, malah sibuk dengan usahanya mencari cara agar tetap memegang tampuk kekuasaan agar lebih lama berkuasa. Begitulah wajah asli demokrasi, yang menghasilkan kesengsaraan, ketidak adilan, kecurangan dalam pemilu, dan kebohongan yang terjadi secara sistematis dan jelas disengaja. Bahkan tak tanggung, semua kebobrokannya dipertontonkan secara vulgar.
Namun, sangatlah jauh berbeda dalam Islam. Kepemimpinan adalah dalam rangka menjalankan syariat Islam dalam segala aspek kehidupan. Penentuan individu pemimpin pun tidak sulit dan bahkan tanpa kampanye yang banyak menelan biaya khusus. Sosok pemimpinnya pun dipastikan sadar betul akan amanah yang dipegangnya dan kepada siapa harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Juga akan mampu mengatasi & memperbaiki hal-hal yang merugikan rakyat.
Oleh karena itu, jelaslah bahwa umat tidak bisa dan tidak cukup hanya sholeh secara individu tetapi butuh junnah yang lain untuk memperbaiki kerusakan yang ada. Yaitu seorang pemimpin yang berani menerapkan Islam secara kaffah.
Maka, jadikanlah Ramadhan sebagai momentum untuk mewujudkan tidak hanya junnah individu tetapi juga junnah umat. Agar saling mendukung dan keshalehan individu terjaga secara nyata dalam segala aspek kehidupan. Karena hanya dengan junnah umat, yaitu imam yang menegakkan syariat Islam, secara menyeluruh dalam sebuah sistem yang haq, yaitu sistem Islam dalam institusi Khilafah yang sesuai dengan manhaj kenabian. Niscaya, tak hanya di 1 negeri saja akan jadi lebih baik tetapi juga di seluruh dunia.
Dari Abu Hurairah berkata, Rosululloh SAW bersabda:
"Sesungguhnya imam/khalifah itu adalah perisai, tempat orang-orang berperang dibelakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan kekuasaannya."
HR. Bukhari. Muslim. Achmad. Abu Dawud
Wallahua'lam
Penulis : Irni Irhamnia
Guru B. Inggris Tsanawiyah
Cangkuang-Majalaya
Kab. Bandung