Oleh: Rita rosita
Al-Qur'an adalah petunjuk bagi manusia, bagaimana mereka mengatur dirinya, keluarga, masyarakat, dan juga negara. Al-Qur'an pedoman bagaimana menjalankan ibadah, politik, ekonomi, sosial, pendidikan, keamanan dalam negeri. Al-Qur'an diturunkan bukan untuk dibaca dan dikaji isinya saja, tetapi perintah paling penting diterapkan semuanya.
Cara penerapan isi Qur'an pun sudah diberi contoh oleh Rasulullah dengan menegakan daulah Islam di Madinah. Baginda mengatur kebutuhan masyarakat di dalam dan luar negeri dan sepeninggalnya, dilanjutkan oleh para khalifah, hingga memasuki abad-20 ,khilafah dibawah Abdul Hamid II. Sayangnya pada tahun 1924, khilafah diruntuhkan oleh antek yahudi, dan serta merta syariah Islam dicampakkan kaum muslimin
Dengan lenyapnya khilafah, maka umat berada dibawah kendali idielogi sekuler, dipimpin antek-antek yang terpapar virus islamfobia. Mereka tak sedikitpun memberi ruang untuk syariah Islam mengatur politik. Hal ini sangat menyedihkan bahkan menyakitkan. Perintah Allah dalam Qur'an untuk menerapkan syariah agung dijegal sesama muslim. Dan justru di bulan suci Ramadhan ini, rezim yang mengaku muslim, melakukan perlawanan terhadap Islam. Dari mulai monsterisasi khilafah, kriminalisasi ulama, penjegalan ormas, persekusi pada pembela islam.ini bisa kita lihat ketika menkopulhukam menyatakan kelompok pendukung khilafah turut membonceng dalam keruwetan pemilu.(muslimah.news.id) Dikesankan bahwa khilafah sumber konflik dan kekacauan negeri ini, tanpa memahami apa khilafah yang sebenarnya. Rezim ini pun membiarkan upaya memecah belah umat, mereka memandang kriminalisasi sebagai alat ampuh untuk membungkam langkah dan suara umat. Tujuannya tidak lain menghalangi kebangkitan Islam dan peran umat Islam dalam konstelasi politik nasional. Hakikatnya kita tengah di adu domba dengan saudara muslim sendiri, agar tidak mempunyai kekuatan melawan musuh, strategi mereka untuk tetap melemahkan umat dengan cara memcengkram pemimpin muslim untuk mengeluarkan kebijakan politik yang menguntungkan musuh dan merugikan umat islam. Memberdayakan tokoh agama yang ridha dengan sekularisasi untuk mengacaukan umat, menguasai media untuk menutup mata dan telinga umat dari kebenaran sejati.
Dengan demikian umat wajib menyadari bahwa seluruh kekacauan dan pelecehan umat islam pangkalnya adalah sebab pengaturan politik sekuler oleh rezim yang dikendalikan musuh islam. Seharusnya kita memperjuangkan Islam kepada posisinya, sebagai idielogi sahih yang mengatur percaturan hidup manusia di dunia, sekaligus menjadi solusi atas segala kekacauan yang terjadi di dunia saat ini.