Oleh: Arsy Novianty
Ramadhan mulia penuh berkah telah datang kembali, seluruh umat Muslim menyambut penuh bahagia, menikmati Ramadhan tahun ini. Tapi disamping itu ada hal yang membuat hati teriris, tak kuat menahan air mata pilu, saudara kita masih merasakan penderitaan di bulan Ramadhan
Dilansir Liputan6.com (15 Mei 2019) Gaza - Di balik kemeriahan serta mewahnya hidangan di atas meja saat Ramadan tiba di sejumlah negara, PBB malah mencatat bahwa 1 juta pengungsi di Palestina kekurangan makanan selama bulan puasa.
Matthias Schmale, Direktur Operasi UNRWA di Gaza, mengatakan: "Ini adalah peningkatan hampir sepuluh kali lipat yang disebabkan oleh blokade yang mengarah pada penutupan perbatasan Gaza dan dampak bencana pada ekonomi lokal, konflik berturut-turut yang meruntuhkan seluruh lingkungan dan krisis politik internal Palestina yang sedang berlangsung."
The Independent Kamis (9/5/2019), melaporkan sekitar 2.000 orang di Gaza yang ditembak oleh pasukan Israel juga terancam kehilangan anggota badannya akibat krisis dana di UNRWA.
Sungguh biadab apa yang telah dilakukan mereka terhadap saudara kita disana, kelaparan, kehilangan nyawa dan hiruk-pikuk kehidupan. Ini semua terjadi karena hilangnya perisai umat, yaitu sejak runtuhnya khilafah islamiyah pada tahun 1924 membuat munculnya penindasan dan kedzaliman yang hingga saat ini berlangsung dan dirasakan khususnya oleh umat muslim.
Jika umat tetap memakai sistem bathil niscaya berbagai kezaliman akan terus berlanjut, tidak hanya di Palestina melainkan di seluruh penjuru dunia. Lihat saja tidak ada kesejahteraan, pemimpin dusta penuh khianat dzalim terhadap rakyat. Dan tak ada yang bisa menolong umat, kecuali dengan adanya khilafah niscaya kesejahteraan umat muslim akan direngkuh seutuhnya, umat islam akan dilindungi dari segala penindasan dan kedzaliman .
Maka tidak ada cara lain selain kita berjuang bersama-sama untuk tegaknya syariat islam diseluruh dunia, dengan adanya perisai umat yang akan melindungi kaum muslim dari penindasan dan kedzaliman seperti yang terjadi pada saat ini.
Butuh solusi terbaik untuk mengatasi ini semua, dan tidak ada lagi solusi terbaik selain dengan diterapkannya khilafah di muka bumi dengan satu kepemimpinan yakni seorang Khalifah. khalifah adalah Imam, al-Mawardi berkata, “Imamah (kepemiminan) diadakan untuk menggantikan posisi kenabian dalam hal menjaga agama dan mengatur perpolitikan dunia (dengan hukum Islam). Mengangkat orang yang memenuhi kriteria sebagai pemipin bagi umat ini adalah wajib.” (Al-Ahkam, hal. 5).
Imam Ibnu Taimiyah RHM juga berkata, “Tujuan yang wajib dalam pemerintahan adalah memperbaiki agama makhluk. Dimana, bila agama ini lepas dari seorang manusia, maka mereka akan rugi serugi-ruginya dan seluruh kenikmatan dunia, tidak akan bermanfaat bagi mereka. Dan tujuan kedua adalah mengatur dunia yang jika tidak diatur maka menyebabkan perkara dien (syariat) tidak akan bisa terlaksana dengan baik.” (Assiyasah, hal. 13)
Intinya tugas utama pemimpin adalah menegakkan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah SWT. Baik dalam lingkup pribadi, lebih-lebih bernegara. Hal ini sebagaimana firman Allah swt:
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”(Qs. Al-Hajj: 41)
Jikalah kita dipimpin oleh pemimpin yang seperti itu niccaya kezaliman tidak akan merebak, umat terlindungi dan hidup sejahtera.
Wallahu alam