Oleh: Lilieh Solihah*
Setiap kali menjelang ramadan selalu terjadi gempuran yang dirasakan warga jalur Gaza, Palestina. Mereka terus diliputi rasa waswas karena gempuran rudal dari militer Israel dalam beberapa hari terakhir. Ketenangan untuk menunaikan ibadah puasapun tampaknya belum bisa dirasakan oleh warga Gaza (Cnnindonesia, 5/5/2019).
Konflik ini semakin memanas ketika serangan dari tank rudal udara Israel mulai menggempur Gaza sejak sabtu (4/5), seketika Gaza porak poranda. Militer zionis Israel itu berdalih serangan di lakukan sebagai bentuk balsan. Diberitakan AFP hingga Minggu (5/5) malam roket Israel terus menghantam kawasan Gaza, akibatnya 23 warga Gaza meninggal dunia, termasuk perempuan dan bayi yang masih berusia 14 bulan, dan masih banyak warga Gaza yang terluka akibat terkena reruntuhan gedung. (kumparanNEWS, 6 Mei 2019).
Meskipun korban terus berjatuhan tampaknya tidak membuat Israel mengendurkan serangan, malah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan militernya untuk terus menggempur Gaza, dan situasi ini bisa kembali tenang jika Israel berkomitmen untuk menghentikan serangan, ucap pemimpin Hamas, Ismail Haniya.
Diberitakan Associated Press, militer Israel telah menyerang peluncur roket, terowongan, lokasi pelatihan gudang penyimpanan dan gudang-gudang Hamas di Gaza, Benjamin Netanyahu menyebut Hamas harus membayar mahal untuk serangan roketnya terhadap Israel.
Penderitaan demi penderitaan muslim di Gaza seakan tiada akhir dan ini terjadi berlangsung di depan mata kita, tanpa ada yang mampu menolong apalagi para penguasa muslim sudah terbelenggu ikatan nasionalisme dan perjanjian rahasia dengan penjajah dan pendukungnya.
Ya Robb, di saat kita masih bisa menikmati ramadan dengan penuh suka cita, tawa bahagia tapi saudara muslim kita di Gaza Palestina belum bisa sepenuhnya merasakan ramadan dengan ketenangan. Mereka terus diliputi rasa ketakutan dengan berbagai serangan yang terus digempurkan oleh zionis Israel. Dan kita sebagai saudara muslim hanya bisa melihat kejadian demi kejadian yang menimpa warga Gaza tanpa bisa membantu apapun selain doa.
Ramadan sudah semestinya membuat umat semakin sadar dan bersemangat untuk mewujudkan kemuliaan umat dan persatuan hakiki dibawah naungan Islam. Karena hanya dengan syariah dan khilafah lah semua permaslahan umat bisa terselesaikan termasuk permasalahan dan penderitaan yang menimpa warga Gaza Palestina. Semua pihak wajib berjuang untuk menuju perubahan yang hakiki yaitu dengan penerapan sistem hukum-hukum Islam secara kaffah dalam naungan khilafah.
Wallahu a'lam bisshawab.
*(Ibu Pemerhati Generasi)