Oleh: Alfira Khairunnisa
(Founder Komunitas Hijrah Kaffah)
Sungguh sangat menyesakkan dada. Pemandangan dan kabar yang cukup membuat bahu berguncang dan pikiran terbang melayang jauh ke negeri para Nabi. Isak tangis tak tertahan melihat bagaimana saudara-saudari kini di Gaza-Palestina.
Ramadan penuh duka. Ramadan berlinangkan air mata. Sungguh, di Indonesia banyak orang bisa berbuka dengan berbagai jenis makanan yang enak-enak. Bisa makan sampai kenyang. Bahkan bisa jadi makanan terbuang sakin banyaknya menu terhidang.
Kita di Indonesia juga bisa menikmati jelang berbuka bersama keluarga dengan suka-cita bahagia. Kita juga bisa berbagai takjil yang beraneka ragam kepada tetangga, sanak keluarga terdekat dan orang-orang yang membutuhkan. Kita dapat dengan tenang menjalankan segala ibadah untuk meraup pahala sebanyak-banyaknya.
Tapi, dibalik semua itu. Lihatlah bagaimana dibelahan dunia yang lain, sementara saudara kita Gaza, Palestina. Ramadan yang mereka jalani sungguh sangat menyesakkan dada.
Dimana saat adzan maghrib berkumandang, bukan senyum merekah yang terlihat. Bukan kegembiraan atau sorak-sorai anak-anak gembira berbuka. Bukan juga saat mereka berbahagia menikmati santap berbuka, melepas dahaga seharian berpuasa. Tapi, mereka harus siap-siap dihujani tembakan membabi buta dari zionis Israel.
Serangan demi serangan terus menghantam Gaza. Bahkan terhitung sudah 320 kali serangan artileri dan udara datang menghanguskan Gaza, Akibatnya 27 orang syahid, 300 orang terluka. Sungguh perih tiada terkira.
Sungguh dapat terbayang, betapa berat dan pilunya Ramadan yang mereka jalani kini. Merasakan bahagia ketika berbuka saja mereka tidak sempat. Karna hantaman demi hantaman serangan dari udara sudah siap meluluhlantahkan segala yang ada di Gaza.
Ramadan, yang ada hanya tangis pilu yang menyesakkan dada. Ketakutan yang senantiasa meneror mereka, semua itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka.Dan, akan kah kita diam saja melihat penderitaan mereka?
Wahai kaum Muslimin bangkitlah. Umat butuh satu kepemimpinan Islam di bawah naungan Khilafah Islamiyah. Yang dengannya 'Dari kegelapan, Menuju Cahaya'. Cahaya yang senantiasa menyinari dan tiada kegelapan lagi. Hanya Khilafah yang dapat menolong Muslim Gaza.
Sungguh, dunia butuh Khilafah. Aturan Allah harus segera diterapkan. Khilafah pemersatu kaum Muslimin. Khilafah yang telah dinanti-nantikan semoga lekas menjadi kenyataan. Wallahu a’lam.