Ralat, Wacana Mengundang, Bukan Impor

Oleh Lulu Nugroho*


Wacana guru impor terus bergulir. Seiring hal tersebut, muncul penolakan di berbagai kalangan. Terutama di kalangan praktisi pendidikan. Fakta telah menunjukkan betapa guru honorer sulit menuntut kesejahteraan. Jika bersaing dengan guru impor, habislah nasib guru kita.


Kemudian diralat, bahwa bukan "impor" tapi mengundang guru asing untuk "training of trainer". Hal ini seolah menjadi pembenaran. Padahal sejatinya mendatangkan guru dari luar, atau impor, untuk melatih guru, adalah bentuk intervensi asing pada negeri ini. Sama berbahayanya dengan mengirim anak untuk belajar ke luar negeri.


Patut diwaspadai sebab transfer pemikiran bisa menggerus akidah. Yang pada akhirnya umat semakin jauh dari agamanya sekalipun masih mengenakan atribut Islam. Tidak ada kebaikan bagi keduanya, baik itu mengundang atau impor. Sebab sumber daya manusia yang ada di negeri sendiri, jika mendapat pengurusan yang baik, akan menghasilkan output yang baik pula.


Sebagaimana pernah terjadi pada negara Turki Utsmani. Pelan tapi pasti negara adi daya tersebut hancur ketika pemikiran umat terkontaminasi dengan pemahaman Barat. Masuknya tsaqofah melalui kurikulum pendidikan dan bantuan sosial sulit dihindari. Apalagi ketika penguasa pada waktu itu lalai menjaga pemikiran umat.


Sejak pertengahan abad XII Hijriyah (ke 18 Masehi) dunia Islam mengalami kemunduran berpikiran yang sangat buruk. Kegoncangan yang amat sangat hingga sulit mencari jalan ke luar. Dan itu terjadi hingga saat ini, generasi muslim yang semula mendapat gelar umat terbaik, cukup hanya di level buih di lautan.


Oleh sebab itu mengembalikan kejayaan umat dan bangkitnya peradaban gemilang tidak bisa dilakukan dengan impor atau mengundang guru. Solusi hakiki adalah mengembalikan Islam sebagai mualajah, pemecah seluruh persoalan umat. Dan itu bisa terjadi jika umat memiliki pemahaman yang benar. Hasil dari pemikiran yang terikat kuat dengan keimanannya. Wallahu 'alam.


*Muslimah Revowriter Cirebon

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak