Puasa Ramadhan Milik Allah


Oleh : Lilik Yani 


Puasa Ramadhan adalah ibadah istimewa. Allah tidak memanggil semua hamba-Nya. Khusus hamba yang ada iman di dalam dadanya, yang diseru Allah. Adakah kita termasuk didalamnya? 


********


Alhamdulillah, segala puji milikMu Yaa Allah. Kami bersyukur atas nikmat bisa bertemu bulan Ramadhan, dan diberi kemudahan untuk menjalankan puasa Ramadhan. Sebagai kewajiban atas semua orang beriman yang menemui bulan Ramadhan.


//Panggilan Khusus Hamba Beriman//


"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kalian bertaqwa." (TQS Al Baqarah : 183)


Allah tidak menyeru semua hamba-Nya untuk menjalankan kewajiban berpuasa. Allah hanya menyeru hamba-Nya yang beriman saja. Makanya tidak heran jika tidak semua umat Islam hadir untuk menyambut seruan Allah tersebut.


Hanya hamba yang memiliki iman di dadanya yang sanggup datang untuk memenuhi seruan Allah dengan jawaban tegas " Kami dengar dan kami taat yaa Allah, atas semua perintahMu. Termasuk hadir untuk menunaikan perintah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan ini.


//Puasa itu Milik Allah//


Apalagi Allah mengkhususkan amalan puasa dibanding ibadah yang lain. Kalau ibadah lain, untuk hamba-Nya. Sedangkan puasa untukKu. Maka Aku (Allah yang memberi pahala langsung kepada hamba yang berpuasa.


Rasulullah saw bersabda :

"Allah Azza wa Jalla berfirman, "Setiap amalan anak Adam adalah miliknya sendiri, kecuali puasa. Sebab puasa adalah milik-Ku dan Aku-lah yang akan memberi pahala kepadanya atas puasa itu." 

(HR Bukhari No 180, Muslim No 1151).


Subhanallah, betapa istimewanya ibadah puasa ini. Sungguh rugi jika ada hamba yang tidak menyambut dengan gembira ibadah ini. 


Mengapa ibadah puasa diistimewakan Allah?

Al-Qurthubi berkata : "Hal itu terjadi karena seluruh amal bisa dimasuki riya'. Sedangkan puasa, tidak ada yang mengetahui pelaksanaan puasa kecuali Allah. Maka Allah swt menisbahkan ibadah puasa itu kepada Diri-Nya."


Selain itu, puasa adalah meninggalkan syahwat yang biasanya manusia condong kepadanya, juga meninggalkan hak-hak dirinya. Semua dilakukan karena Allah, dan mengharapkan RidloNya.


Orang yang berpuasa menyadari bahwa ia mempunyai Rabb yang mengawasinya dimanapun dan kapanpun dia berada. Begitu pula ketika ia sendirian pun, ada Allah yang selalu mengawasinya. Hingga dia tidak berani berbuat sesuatu yang bisa membatalkan puasanya.


Allah senang jika hamba-hambaNya melakukan amal ibadah yang bersifat rahasia antara mereka dan Allah saja.


//Puasa Hanya Mendapat Lapar dan Dahaga//


Saudaraku, yang perlu kita perhatikan juga dalam berpuasa agar meninggalkan perkataan yang dusta dan sia-sia.


Rasulullah saw bersabda : "Puasa itu bukanlah pada tindakan meninggalkan makan dan minum saja, melainkan puasa adalah tindakan meninggalkan perkataan dusta dan sia-sia." (HR Ibnu Khuzaimah)


"Betapa banyak orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga dari puasanya, dan berapa banyak orang yang bangun malam untuk sholat hanya mendapatkan begadang dari bangunnya." (HR Ahmad)


Maka dari itu saudaraku, hendaklah kita menjaga lesan kita agar tidak bicara dusta atau bicara yang tidak ada manfaatnya. Walau puasanya tetap sah selama syarat rukun puasa terpenuhi dan tidak harus mengganti, tapi akan mengurangi nilai puasa kita.


Marilah kita mohon pertolongan kepada Allah agar bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan kali ini dengan lebih baik. Kita lakukan ibadah puasa juga ibadah-ibadah yang lain di bulan Ramadhan ini dengan memurnikan niat karena Allah swt. Dengan mengikuti apa yang sudah dicontohkan Rasulullah saw.


Semoga Allah meridloi kita, menerima semua ibadah yang kita lakukan dan memberikan kita gelar sebagai hamba yang bertaqwa. 


Wallahu a'lam bisshawab. 



Surabaya, 12 Mei 2019


#RamadhanBulanBerkah

#RamadhanBulanPerjuangan

#MesraBersamaRamadhan13

#PuasaRamadhanMilikAllah


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak