Proyek OBOR Karpet Merah Penjajah, Hanya Khilafah yang bisa Menggagalkan

Dikabarkan saat ini pemerintahan Jokowi telah menyetujui Mou proyek obor yang di inisiasi oleh China. Tahap awal proyek raksasa OBOR China ditandatangani pada bulan April 2019. Proyek ini bagi china untuk mempermudah koneksi dagang antar negara di Eropa dan Asia melalui jalur sutra maritim.


Masyarakat di negara-negara Asia Tenggara mulai mengkhawatirkan ambisi China untuk menanamkan pengaruh mereka di kawasan negara-negara ASEAN, khawatir dengan Belt and Road Initiative (BRI) atau one belt one road (OBOR) yang di prakarsai Republik Rakyat China (RRC).


Ketika terjadi persekusi dan penghinaan kepada muslim uighur di Xianjiang, Pemerintah Indonesia tak banyak berkomentar, kerja sama dengan china pun dilanjutkan, Ketidak berdayaan Indonesia di akibatkan ketergantungan yang besar, pada China, salah satunya dalam proyek OBOR.


Sebab secara ideologis, haluan ekonomi politik negeri ini sudah menjadi haluan ekonomi politik yang mengabdi kepada kepentingan bangsa lain. Seperti Amerika, Jepang, Eropa & China. Salamudin Daeng, peneliti Indonesia for global justice mengemukakan pandangannya bahwa kita bernegara dan berkonstitusi hanya menyediakan suatu ruang. Bahkan dalam bentuk yang paling asli kita menyediakan tanah, gedung, jalan, infrastuktur dan segala macamnya yang ada di negeri ini, semata mata untuk memfasilitasi bangsa lain untuk mengeruk kekayaan negara kita.


Oleh karena itu, Umat Muslim harus memiliki kesadaran politik dan mewaspadai manuver musuh-musuh Islam. Ketiadaan Khilafah menjadikan mereka kian berani dan rakus untuk menjajah negeri-negeri kaum Muslim yang terpecah belah. Keadaan ini sejatinya tidak akan lama, Jika Umat Islam mau bergotong royong dan berusaha keras mewujudkan kembali Khilafah.


Penulis : Leni

Munjul

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak