Oleh : Ecih Ummu Aisyah
(Member Akademi Menulis Kreatif)
Memasuki masa tenang, episode pesta Demokrasi masih terus berjalan, kasus demi kasus terus bermunculan hingga kini.
Berita kecurangan yang terjadi mulai dari kesalahan input data yang diakui sebagai eror humanity sampai dengan hilangnya kotak suara, terbakarnya surat suara serta hilangnya petugas KPPS yang ditemukan meninggal dan membusuk di dalam hutan masih menjadi berita panas hingga kini.
Yang lebih membuat tercengang menurut data KEMENKAS, petugas pejuang memilu yang meninggal dunia memasuki angka 527 jiwa, dan yang sakit 11.239 jiwa. (Kompas.com Kamis, 16 Mei 2019 | 17:07 WIB)
Angka yang sangat fantastis untuk korban jiwa dalam sebuah pesta politik Demokrasi sepanjang sejarah Indonesia.
Dari jumlah tersebut ketua KPU mengatakan faktor kelelahan, namun masih dipertanyakan jenis kelelahan seperti apa yang membuat kerja jantung dan otak berhenti.
Ini hendak diungkap oleh Dr. Ani Hasibuan namun dokter Ani kini terjerat kasus pelanggaran UU ITE serta SARA (DetikNews Jumat 17 Mei 2019, 09:50 WIB)
Hingga saat ini korban 500 jiwa lebih itu masih menjadi misteri yang tak terungkap.
Masyarakat masih terus digiring opini yang membingungkan, benarkah kelelahan? Ataukah keracunan? Atau? Hingga kini masih belum menemukan jawaban fakta ilmiah dari kasus ini.
Sebenarnya ini adalah kegagalan Demokrasi dalam kepengurusan umat. Tinggal menunggu waktu kebinasaanya
Bagaimana Islam dalam proses pemilihan pemimpin?
Bagaimana Islam dalam berpolitik?
Islam adalah solusi dalam segala persoalan masalah. Rasulallah telah memberikan kita suri tauladan untuk dijadikan contoh dan rujukan dalam penyelesaian masalah.
Kembali kepada dirikita sendiri.
Siapkah untuk menjadikan Rasulallah sebagai tauladan? Siapkah untuk menerapkan Islam secara kaffah?
Siapkah menjadikan Al-Qur'an dan As Sunnah sebagai rujukan hukum?
Dari diri kita untuk memulai perubahan, mengenali jati diri Islam yang sesungguhnya.
Khilafah adalah sistem kepemerintahan yang Rasulallah ajarkan. Kembalikan kejayaan Islam, mari kita perjuangkan bersama.
Wa'llahu a'lamu bishowab