Oleh: Nandang Wuyung
Pilpres yang telah berlangsung pada tanggal 17 Apri 2019 yang lalu, ternyata hingga kini masih menyisakan duka. Bagaimana tidak? Sekitar 544 petugas KPP telah menjadi korban dalam pemilu 2019 ini (tribunjabar.id, 10/05/19).
Inilah fakta, betapa pesta demokrasi berbuah petaka. Demokrasi adalah sistem kehidupan buatan manusia yang penuh dengan kekurangan. Tentunya, tidak bisa mengantarkan pada keberkahan dalam kehidupan.
Demokrasi berasaskan sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan). Dalam sistem ini, agama hanya dijadikan aktifitas ritual semata. Agama tidak punya andil yang lebih luas dalam mengatur kehidupan. Dalam sistem demokrasi masih mempercayai adanya sang pencipta, namun mengabaikan peran pencipta yang telah menciptakan alam semesta ini beserta aturannya untuk ditaati demi keselamatan hamba-Nya di dunia dan akhirat. Sangat disayangkan, masih banyak didapati yang memperjuangkan sistem kehidupan ini.
Demokrasi adalah sistem kehidupan yang rusak dan merusak.
Satu-satunya solusi untuk menuntaskan semua problematika ini dengan kembali pada peraturan Ilahi Robbi.
Islam adalah risalah paripurna dan sempurna. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al Maidah ayat 3 yang artinya, "... Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu."
Wallahu'alam