People Power dan Perubahan Hakiki

Oleh : Tri Silvia*

.

.

"People power is a political term denoting the populist driving force of any social movement which invokes the authority of grassroots opinion and willpower, usually in opposition to that of conventionally organised corporate or political forces." (wikipedia.org)

.

People Power. Istilah ini bisa diartikan sebagai kekuatan rakyat. Ia biasa digunakan untuk memunculkan opini yang ada di masyarakat guna melakukan sebuah perubahan; baik dengan tujuan yang berskala kecil (seperti kampanye perubahan lingkungan) ataupun besar dan melibatkan banyak massa (semisal penggulingan pucuk pemerintahan, dll); baik dengan jalan kekerasan maupun dengan jalan damai. Banyak contoh peristiwa people power yang pernah terjadi di dunia. Salah satunya adalah peristiwa penggulingan Presiden Marcos di Filipina pada tahun 1986.

.

Tujuan akhir dilakukannya people power adalah perubahan. Namun sayangnya, banyak pihak yang salah kaprah terkait dengan perubahan ini. Alhasil, dari sekian banyak peristiwa people power yang terjadi, ada beberapa diantaranya yang tidak menghasilkan apapun. Dalam artian, peristiwa tersebut berakhir tanpa adanya kepastian terkait tercapainya tujuan hakiki dari people power tersebut. Bahkan beberapa diantaranya, justru meninggalkan luka tersendiri dan kekecewaan yang mendalam bagi para aktivis yang bergerak di dalamnya. 

.

Tidak ada yang salah dengan perubahan, karena bagaimanapun perubahan adalah hal yang mutlak terjadi di alam semesta ini. Mulai dari hal yang identik dengan sains, seperti perubahan struktur tulang, tinggi dan berat badan, struktur jaringan bumi, suhu dan temperatur udara, tingkat ketebalan es di Kutub Selatan, dan lain sebagainya. Hingga hal-hal yang sulit di definisikan secara fisik, seperti perubahan sikap dan tingkah laku, tingkat kedewasaan, kedisiplinan, bahkan keimanan. Semua mengalami perubahan, termasuk kehidupan yang memiliki siklus tersendiri yakni lahir, kecil, remaja, dewasa, tua, dan mati.

.

Bedanya, ada beberapa perubahan yang sifatnya alamiah dan ada pula perubahan yang terpola dan direncanakan dengan baik. Jenis perubahan kedua inilah yang butuh pemikiran dan kerja keras. Sebab dibaliknya pasti selalu ada pertanyaan yang mengikuti, untuk apa, apa yang akan dilakukan setelahnya, atau apa akibat bagi diri para pelakunya. Termasuk peristiwa people power yang ramai diperbincangkan pasca terungkapnya berbagai kecurangan yang terjadi pada pemilu April lalu. Semakin lama, isu yang digulirkan semakin besar, secara otomatis kemungkinan terjadinya hal tersebut pun semakin besar. 

.

Islam sendiri begitu memperhatikan perubahan, sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran yang artinya;

.

"... Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri... " (QS. Ar-Ra'd : 11)

.

Lalu bagaimana pandangan Islam terkait people power dan perubahan yang diinginkan oleh umat?

.

Tak ada yang salah pada apa yang dilakukan atau diinginkan oleh masyarakat saat ini. Hanya saja, apa yang dilakukan haruslah secara damai, memiliki tujuan jelas dan didasari dengan kesadaran penuh karena Allah. Sebab, sebagaimana adanya sebuah perjalanan. Ia menuju hal yang diinginkan tapi tanpa tujuan yang jelas. Alih-alih mendapatkan apa yang diinginkan, yang ada justru terjerumus dalam jebakan-jebakan yang menyesatkan. Begitupun jika dalam perjalanannya ia tidak menyertakan kesadaran yang penuh karena Allah, ia akan berjalan tak tentu arah bahkan pandangan kabur pun akan membuatnya pingsan.

.

Perubahan akan didapat saat kita mampu menganalisis dengan benar tentang apa yang menjadi akar permasalahan hingga inginkan perubahan. Dipicu dengan kemarahan umat akan kecurangan yang terjadi pada pemilu April lalu hingga kini, nyatanya bukan permasalahan itu saja yang menjadi sebab dicetuskannya people power, melainkan banyak lagi permasalahan lainnya seperti naiknya harga kebutuhan pokok, BBM yang meroket, dihilangkannya subsidi rakyat, meningkatnya pengangguran, buruknya pelayanan pendidikan dan kesehatan, dan lain sebagainya. Belum lagi berbagai kriminalisasi yang dilakukan pada para tokoh akhir-akhir ini. Hal tersebut harusnya menjadi perhatian utama umat bahwa akar permasalahan saat ini bukan saja tentang siapa pemimpinnya atau bagaimana cara ia memimpin masyarakat. Akan tetapi sistem apa yang kini digunakan, dan apa saja nilai utama yang diinginkan. 

Jadi, percuma saja jika people power hanya dilakukan untuk mengganti pemimpin atau rezim yang berkuasa saat ini, sebab bukan itu akar permasalahan utamanya. Indonesia butuh sistem yang mengerti tentang umat dan segala kebutuhannya. Mendapatkan kesejahteraan dan keadilan secara bersamaan. Pun kehidupan aman damai tanpa kekarasan. Yang hal tersebut tidak dapat diraih tanpa diterapkannya syariat Islam di tengah kehidupan.

.

Adapun mengenai kesadaran, maka ini harus diberikan kepada seluruh aktivis yang terlibat. Jangan sampai gerakan perubahan ini kehilangan arah yang kemudian terjerumus dalam kematian. Atau justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat gaduh suasana.

.

Sungguh Allah telah berikan solusi praktis tentang bagaimana cara perubahan itu dicapai. Yakni melalui metode yang ditempuh oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Hendaknya kita sebagai umat, meneladani dan mengikutinya. Sebab daripadanya akan muncul perubahan hakiki yang selalu dinanti. InsyaAllah.

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisa : 65)

.

Wallahu A'lam bis Shawab


 *(Pemerhati Masyarakat) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak