Pemilu Ruwet!! Lagi-lagi Kambing Hitamkan Khilafah

Oleh: Wiwi Andriyastuti

(Menulis Asyik Cilacap)



Penyelenggaraan Pemilu pada tanggal 17 April lalu yang dinilai sebagai pemilu terburuk pasca Reformasi oleh beberapa kalangan, Tidak lantas mendorong pemerintah dalam hal ini juga termasuk lembaga- lembaga yang terkait untuk melakukan evaluasi Jalannya pesta Demokrasi 5 tahunan tersebut. 


Pemerintah justru terkesan cuci tangan, & Malah menuduh bahwa ada Pihak lain yang memanfaatkan situasi ini. 


Dilansir dari VIVO, Menteri Koordinator, Politik, Hukum & Keamanan Wiranto menyebutkan Sejumlah ancaman yang disebut masih membonceng dalam perhelatan pemilu 2019.


"Yang baru kemarin kita bubarkan, kita akan

dijadikan negeri khilafah,tidak akui

nasionalisme, tidak akui Pancasila, NKRI, kita

bubarkan. Tapi sekarang masih bonceng lagi,

dalam keruwetan pemilu kita. Ada," kata Wiranto

di Grand Paragon, Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.



Wiranto juga mengakui ada bayang-bayang

kemungkinan terjadinya konflik sosial. Dia

mencontohkan seperti pihak yang mendengung-

dengungkan melakukan people power.



Kemudian, Wiranto juga mencontohkan pihak

yang mengancam nyawa presiden. Hal-hal ini

yang menurut Wiranto kemudian jadi

membangun opini yang tidak benar di media

sosial. 



"Ada lagi, saya perlu darahnya presiden kita

sembelih. Itu lebih gila lagi kan," kata mantan

Panglima ABRI ini.

Pendiri Partai Hanura ini juga menyindir kubu

pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-

Sandiaga Uno. Dia menyindir kubu 02 yang jika

kalah tak percaya hasil pemilu.

"Kalau 02 menang, kita pesta. Kalau 02 kalah,

duduki, tidak percaya, kita nyatakan menang, ini

kan ada. ada, Ini bukan karangan Pak Wiranto, ada". Kata Wiranto.



Carut marut Pemilu & Popularitas Khilafah


Buruk Muka Cermin Dibelah,

Alih- alih Membenahi Beberapa Pekerjaan Rumah Besar pasca Pemilu, Dari hal yang sifatnya Teknis hingga administratif, Ditambah lagi Misteri meninggalnya ratusan petugas KPPS & Ribuan yang Sakit,  Harus segera diusut tuntas. Jika tidak ingin opini liar terus berkembang di tengah- tengah masyarakat. Tetapi Pemerintah melalui pernyataan Menkopolhukam nyatanya justru kembali mengkaitkan kesemrawutan pemilu 2019 dengan isu khilafah. mereka menuduh bahwa khilafah memboncengi kegaduhan proses pemilu kali ini.


Tidak bisa dipungkiri Semenjak dibekukannya badan hukum ormas Islam yang mendakwahkan khilafah, Nyatanya Popularitas Khilafah justru kian bersinar. 


Pembicaraan tentang Khilafah Tidak lagi menjadi konsumsi para ulama & Aktivis Dakwah saja tetapi juga dalam pembincangan masyarakat biasa di warung- warung kopi, Tak terkecuali Pada Pemilu kali ini, Tentunya terlepas dari sejauh mana pemahaman & sudut pandang mereka tentang Khilafah itu sendiri.


Meski demikian Dengan mengkambing hitamkan Khilafah atas Keruwetan jalannya pemilu adalah sebuah kesalahan besar, Hal ini semakin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah telah gagal menyelenggarakan pemilu yang bermartabat. 


Pada akhirnya masyarakat bisa menilai sendiri carut marut proses demokratisasi pemilu bukan disebabkan oleh Khilafah. Kisruh Jumlah DPT, Isu kecurangan yg sifatnya TSM (Terstruktur,

Sistematis, & Masif), Politik uang, & Transaksi Politik lainnya sesungguhnya Merupakan efek dari kegagalan demokrasi itu sendiri.


Menuduh Bahwa Khilafah berada dibalik 02 adalah anggapan yang ngawur. Khilafah & kontestasi pemilu dalam Demokrasi Adalah dua hal yang bertentangan.


Apalagi Jika menghubungkan gerakan people power dengan Khilafah jelas lebih keliru lagi.  

Sebab jauh hari para pengemban dakwah Syariah & Khilafah telah menegaskan bahwa People power & Kudeta bukan bagian dari metode dakwah yang ditabaninya. Mereka hanya mengikuti Thoriqoh yang telah dicontohkan oleh Rosululloh Sholallohu'alayhi wasallam.



Khilafah janji Allah 


Dari sini jelas Khilafah hanya dijadikan sebagai alat untuk memukul lawan poliknya.


Bermaksud memberi citra buruk dg selalu memfitnah Khilafah, Pada Akhirnya justru semakin menggaungkannya di tengah- tengah Umat.



Allah Ta’ala Berfirman:


ﻳُﺮِﻳﺪُﻭﻥَ ﺃَﻥْ ﻳُﻄْﻔِﺌُﻮﺍ ﻧُﻮﺭَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑِﺄَﻓْﻮَﺍﻫِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺄْﺑَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَّﺎ

ﺃَﻥْ ﻳُﺘِﻢَّ ﻧُﻮﺭَﻩُ ﻭَﻟَﻮْ ﻛَﺮِﻩَ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُﻭﻥَ ‏[ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ : 32 ]

Mereka berkehendak memadamkan cahaya

(agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan)

mereka, dan Allah tidak menghendaki selain

menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-

orang yang kafir tidak menyukai. (QS. At-

Taubah [9] : 32)



Khilafah merupakan ajaran Islam & Janji Allah Subhanahu wata'ala sekaligus Bisyarah Nabi Muhammad Sholallohu 'alayhi wasallam. Tidak ada yang berhak mengkriminalisasinya.


Mengalangi tegaknya Khilafah ibarat menghalangi Terbitnya matahari.


Lihatlah hari ini, khilafah disebut- sebut sepanjang hari hingga kedalam mimpi. Bahkan melalui lisan para pembenci. 


Allah tidak pernah menyalahi janjinya. Tegak nya Khilafah yang akan menaungi seluruh umat manusia adalah sebuah keniscayaaan. Kehadirannya di tengah- tengah kita hanyalah perkara waktu saja. 

In syaa Allah... 


Yang harus kita lakukan hanyalah menanti janji Alloh itu dengan terus mendakwahkan & menperjuangkanya.




"Tsumma takuunu 'alaa minhajin nubuwwah". Setelah itu akan terulang kembali periode

khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi

Muhammad saw diam.” (HR Ahmad; Shahih).



Wallohu a'lam bish-showab


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak