Oleh: Minah, S.Pd.I
(Penulis Motivasi)
Tidak terasa sebentar lagi Ramadan akan tiba, semerbak baunya sudah tercium. sudah seharusnya kita bergembira untuk menyambut kedatangannya. Bulan yang penuh keberkahan, kemuliaan dan keutamaan. Obral pahala besar-besaran. Bulan suci ini, pahala kebaikan kita akan dilipatgandakan.
Ramadan adalah bulan yang penuh ragam kebaikan, keutamaan dan keberkahan. Ramadan sepuluh pertamanya adalah rahmat, sepuluh pertengahannya adalah ampunan dan sepuluh terakhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Semoga kita mendapatkan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka. Aamiin.
Nasehat Rasulullah menyambut bulan ramadan.
Pertama, Bulan Ramadan menuntut kita untuk semakin meningkatkan taqarrub kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala dengan amalan-amalan sholeh, yang fardhu maupun sunnah. Yang fardhu tentu saja tidak boleh kita tinggalin walaupun di luar bulan ramadan seperti puasa ramadan, sholat lima waktu, menuntut ilmu, berdakwah, melakukan amar ma’ruf nahi munkar, berbakti kepada orang tua, berjuang menegakkah syariah Islam, dll. Yang sunnah seperti sholat malam, sholat dhuha, tilawah Qur’an, bersedekah. Dll.
Kedua, Memperbanyak Doa serta memohon ampunan dan perlindungan kepada Allah dari azab neraka jahannam.
Ketiga, bersimpati kepada orang lain walau dengan sekedar memberi makan orang yang berbuka puasa dengan seteguk air atau sebiji kurma. Kondisi kekurangan tidak menjadi alasan untuk berbagi dengan orang lain. Dalam sebuah riwayat terkenal, Abu Jahm radhiallahu anhu. bertutur bahwa saat berlangsung perang Yarmuk, ia pergi mencari sepupunya yang ikut berperang sambil membawa air dalam sebuah kantong kulit untuk diminum dan membasuh lukanya sekiranya ia masih hidup. Secara kebetulan, ia menemukan sepupunya tergeletak bersimbah darah. Saat ia ditanya apakah perlu air, ia menjawab “ya” namun, tak lama kemudian terdengar suara orang mengerang dari tempat yang tidak jauh dari mereka. Sepupu abu Jahm menunjukkan kearah suara itu dengan maksud agar Abu Jahm memberikan terlebih dahulu air kepada orang itu yang memang sedang sangat kehausan. Baru saja Abu Jahm mau memberi minum orang itu, tiba-tiba terdengar suara lain yang juga mengerang. Orang kedua ini pun segera memberikan isyarat kepada Abu Jahm memberi minum terlebih dahulu orang yang barusan mengerang itu. Dengan cepat Abu Jahm menghampiri Orang ketiga yang juga sedang terluka dan memberi minum. Orang itu keburu meninggal. Abu jahm segera kembali menuju orang kedua. Namun orang kedua pun ternyata sudah meninggal. Segera Abu Jahm menghampiri kembali sepupunya. Namun. Sepupunya pun telah syahid terlebih dahulu.
itulah nasehat Rasulullah. Semoga nasehat Rasulullah dan Sahabat diatas, bisa kita realisasikan di dalam diri kita. Di bulan ramadan maupun diluar Ramadan. Aamiin. Yuk persiapkan diri untuk menyambut bulan ramadhan.