Munajat Ramadhan


Oleh : Lilik Yani


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mengijinkan kami bisa bertemu dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah dan maghfirah ini. Karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan bertemu bulan Ramadhan. Meskipun sudah berdoa dengan khusyuk sejak masuk bulan Rajab.


Yaa Allah, terima kasih juga atas karuniaMu, kami diberikan hati gembira penuh semangat saat bulan Ramadhan akan datang. Karena banyak hati yang masih tidak peduli atau merasa biasa saja saat mendengar kalau Ramadhan akan datang. Bahkan ada yang merasa berat dan merasa terkekang dengan datangnya bulan ampunan ini. 


Yaa Allah, perjalanan kami membersamai Ramadhan, walau tidak selalu mulus, tapi kami sangat menikmati. Setiap jelang Isya, Engkau gerakkan kami untuk segera bergegas berangkat ke masjid menunaikan sholat taraweh setelah sholat Isya. Maafkan kami, jika terkadang acara televisi menghambat langkah kami untuk segara bangkit.


Ketika malam hari, alunan ayat-ayat suciMu disuarakan oleh umat-umat yang yakin akan bertemu denganMu. Betapa setiap huruf yang dibaca ada 10 kebaikan. Semakin menambah semangat umat untuk mengaji al-Qur'an. Subhanallah, hati menjadi tenang karena mendengar alunan indah itu setiap hari dari berbagai penjuru masjid atau mushola.


Ketika sore menjelang waktunya berbuka puasa, di jalan-jalan keramaian tampak pemandangan indah. Anak-anak muda, karang taruna, pelajar sampai mahasiswa membagikan makanan dan minuman untuk takjil para pengendara jalan. Subhanallah, ada jiwa berbagi untuk sesama. Ada jiwa kepedulian kepada saudara muslim yang berpuasa. Indahnya berbagi, berkahnya bulan Ramadhan.


Yaa, semua menjadi nikmat yang harus disyukuri. Walau kami masih harus jatuh bangun dalam menjalaninya. Padahal setan sudah dibelenggu. Ternyata ada sisi diri yang harus dibenahi. Ampuni kami yaa Allah.


Ketika masuk di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Rasulullah saw makin bersemangat ibadah, dibanding hari-hari sebelumnya. Beliau i'tikaf di masjid bersama keluarganya.  Untuk menambah amal ibadah dan munajat kepada Illahi Rabbi. Seharusnya kita pun meneladaninya. 


Ampuni kami yaa Allah, karena masih meluangkan waktu untuk tawaran duniawi. Membeli baju baru untuk Idul Fitri. Sibuk membuat kue lebaran untuk hidangan para tamu. Membeli pernik-pernik hari raya agar rumah tampak indah.


Ampuni kami yaa Allah, yang belum bisa fokus ibadah di bulan Ramadhan ini. Ada saja godaan yang menghalangi. Bukti benteng iman yang harus terus ditingkatkan. Astaghfirullahal adziim. Ampuni hambaMu yang lemah ini, yaa Allah.


Hingga kini Ramadhan sudah mau meninggalkan kami. Di malam ke 23 Ramadhan ini hamba bersimpuh kepadaMu, yaa Rabb. Mengakui kelemahan iman dan banyaknya detik Ramadhan yang kami abaikan. Hingga tiba-tiba Ramadhan mau pergi. Tak bisa ditahan sehari dua hari. Untuk menunggu kami selesaikan tilawah ini.


Yaa Allah, baru sedikit amal yang bisa kami perbuat untuk mengisi karunia Ramadhan yang Engkau berikan. Dan amal yang sedikit inipun, hamba tidak tahu, apakah layak untuk diterima atau tidak. 


Yaa Allah, yang pasti hamba tahu. Engkau Rabb Maha Pengampun. Engkau tidak akan membiarkan hambaMu menangis karena penyesalan kecuali Engkau sentuh dengan penuh kasih sayang. 


"Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa' fu anni. 

Yaa Allah, Engkau Maha Pemaaf, suka memaafkan, maka maafkanlah aku."


Yaa Allah, Engkau bukan sekedar mengampuni dosa hambaMu yang memohon ampunanMu, tetapi Engkau lebih dari itu, Engkau maafkan semua dosa hambaMu, hingga tanpa ada bekas, kalau hamba itu pernah berbuat dosa. Subhanallah, betapa sangat kasihnya Engkau Yaa Allah. 


Yaa Allah, di malam yang agung ini. Hamba bersimpuh, juga memohon ampunan dan maafMu, yaa Allah. Kalau Engkau tidak berkenan memaafkan, hendak kemana hamba yang lemah ini untuk memohon pengampunan? Karena hamba tidak mempunyai Rabb lain kecuali Engkau yaa Allah. Jadi hamba memohon belas kasihMu.


Yaa Allah, perkenankan di detik Ramadhan yang tersisa ini, kami

bisa mengisinya dengan amalan terbaik yang bisa diandalkan. Tapi kami tidak mungkin bisa menjalankannya, kecuali ada ijin dari Engkau yaa Allah.


Ajari hamba bersyukur atas setiap nikmat apapun yang Engkau karuniakan kepada kami. Ajari kami bersabar menikmati proses beramal sholeh. Semua terjadi atas kehendakMu. Maka hanya kepada Engkau kami serahkan segala masalah dan urusan kami. Karena kami yakin Engkau akan mengurus urusan kami dengan yang terbaik.


Teringat nasehat indah dari Imam Hasan Al Basri : "Berbuat baiklah di sisa-sisa Ramadhan, niscaya diampuni kesalahanmu yang berlalu, maka manfaatkanlah hari-hari yang tersisa. Karena tidak tahu kapan bisa meraih Rahmat Allah."


Yaa Allah, jadikanlah amalan kami yang terbaik adalah penutupnya dan hari-hari kami yang terbaik adalah hari saat berjumpa denganMu.


Yaa Allah, ijinkan kami masih bisa bertemu dengan Ramadhan berikutnya dalam keadaan lebih baik, sehat dan penuh semangat mengisi hari dengan amalan lebih baik yang Engkau Ridloi.

Aamiin.


Wallahu a'lam bisshawab



Surabaya,  27 Mei 2019



#RamadhanBulanAmpunan

#JadikanRamadhanTerbaikBagimu

#YukItikafRamadhan

#MesraBersamaRamadhan28






Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak