Menghadang Lailatul Qodar


Oleh : Lilik Yani


Kita sudah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Ada rasa sedih di hati, karena bulan penuh berkah dan ampunan itu harus pergi meninggalkan kita. Pada saat seperti ini, Allah menghibur kita dengan anugerah istimewa, yaitu suatu malam yang kemuliaannya lebih dari 1000 bulan. 


Subhanallah, nikmat yang harus disyukuri. Nikmat yang patut diperjuangkan oleh semua kaum muslimin. Nikmat yang istimewa itu dinamakan Lailatul Qodar atau malam kemuliaan.


// Kapan terjadinya malam kemuliaan itu? //


Umat penasaran ingin meraih lailatul qodar. Hingga mereka mencari tahu kapan malam itu akan terjadi. Tanda-tandanya bagaimana? Tepatnya kapan terjadinya?


Hingga ada titik cerah, hadis Rasulullah saw yang artinya : "Carilah malam lailatul qodar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari Muslim)


"Carilah malam lailatul qodar pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan, pada malam ke 29, 27, 25. (HR Bukari)


Dari hadis tersebut, maka umat akan mempersiapkan diri untuk memburunya. Pada malam-malam seperti itu, mereka bersemangat hadir ke masjid-masjid untuk menjalankan i'tikaf dan menunggu datangnya malam lailatul qodar yang diimpikannya.


// Menghadang Lailatul Qodar //


Umat meyakini kalau lailatul qodar terjadi pada malam-malam ganjil, sehingga mereka rela begadang, tidak tidur. Sambil menjalankan sholat sunnah, tilawah al-Qur'an, dzikir mengingat Allah, merenung dan berdoa memohon ampunan kepada Allah.


"Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa' fu 'anni."

Artinya : "Yaa Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, suka memberikan maaf, maka maafkanlah aku". (HT Tirmidzi)


Mereka menghadang lailatul qodar di malam-malam ganjil saja. Mereka mencari jalan pintas. Tanpa mau menjalani proses dari awal Ramadhan atau bahkan sebelumnya.


Padahal dulu Rasulullah saja, bersungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Baik ganjil maupun genap.


Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw jika memasuki sepuluh malam akhir Ramadhan, beliau menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya, dan mengencangkan kain sarungnya." (HR Bukhari).


"Lailatul Qodar itu terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." ( HR Bukhari dan Muslim)


Dari situ tidak dijelaskan kalau terjadinya tidak di malam ganjil saja. Jadi bisa saja terjadi pada malam genap. Sehingga orang yang lebih berhati-hati dan semangat ibadah, maka mereka tidak fokus di malam ganjil saja, tetapi mereka menanti

lailatul qodar di malam ganjil dan genap di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.


// Mengapa Umat Menghadang Lailatul Qodar? //


Karena pemahaman umat yang masih kurang. Demi meraih berkah lailatul qodar yang kemuliaannya lebih dari 1000 bulan itu, sehingga umat mencari jalan pintas. Mereka hanya berfikir sisi manfaat untuk dirinya saja. Mereka mengira, cukuplah dengan mencegat atau menghadang lailatul qodar di hari tertentu saja.


Selain itu mereka hanya fokus pada 'malam'nya saja. Jadi mereka mengira semua orang yang sanggup begadang pada malam itu, apakah dengan ibadah untuk menghidupkan malam itu atau hanya santai, main game, lihat televisi. Yang penting malam itu mereka tidak tidur, menunggu datangnya lailatul qodar.


Padahal hakekat lailatul qodar di sini lebih ke kemuliaan malam itu

 karena banyak malaikat turun dipimpin oleh malaikat jibril untuk mengurus semua urusan kita.

Jadi mana mungkin malaikat mulia itu mau menyapa kita yang tidak sedang ibadah alias santai-santai saja? Kalaupun ada, prosentasenya kecil dan atas karunia Allah. Mungkin orang tersebut sudah mempunyai tabungan kebaikan yang banyak pada waktu yang lain.


// Apakah Semua Umat Meraih Lailatul Qodar? // 


Hanya Allah yang berwewenang untuk memberikan nikmatnya. Allah akan mencari orang-orang yang sungguh-sungguh beribadah mencari ridlo Allah.


Mungkin untuk hamba Allah yang sudah berdoa sejak bulan sya'ban memohon pertolongan Allah agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan yang agung.


Atau untuk hamba yang bergembira menyambut kedatangan bulan penuh berkah dengan agenda ibadah yang sudah dipersiapkan dengan matang. Dan tetap gembira menjalani detik-detik Ramadhan dengan ibadah yang dijalankan dengan penuh semangat.


Bisa juga untuk hamba yang semakin sungguh-sungguh di sepuluh hari terakhir Ramadhan, karena merasa sudah akan ditinggalkan bulan penuh maghfirah ini. Mereka berdoa penuh harap agar dosa-dosanya diampuni dan semua amal ibadahnya diterima. Mereka tidak mau menderita kerugian apalagi bangkrut, ketika Ramadhan pergi.


Atau untuk hamba yang berlari dengan penuh semangat untuk mencari ridlo Allah agar dicukupi semua kebutuhannya dan dibereskan semua urusannya. Hamba yang menyerahkan semua urusan hanya kepada Allah semata.


Yach, Allah pasti lebih tahu akan dihadiahkan kepada siapa lailatul qodar itu? Tugas kita hanyalah menjalankan ibadah dengan baik sesuai aturan Allah dan teladan Rasulullah saw.


// Yang Penting Taat Menjalankan Perintah Allah //


Yang ingin dilihat Allah adalah bagaimana ketaatan kita kepadaNya. Apakah jawaban kita,  saat diseru Allah untuk menjalankan perintahNya? "Saya dengar dan saya taat yaa Allah." atau "Saya dengar tapi saya abaikan, yaa Allah."


Allah tahu mana hamba yang serius mencari lailatul qodar dan mana yang mencari jalan pintas dengan menghadang langsung di malam ganjil di sepuluh hari terakhir,  atau bahkan langsung pilih sehari saja malam 27 atau 29, tanpa didahului ibadah dari awal Ramadhan dengan istiqomah.


Allah tidak akan menganiaya hambaNya sekecil apapun. Jadi Allah akan membalas upaya hambaNya dalam beribadah sekecil apapun asal diniatkan murni karena Allah.


Maka dari itu, mari kita maksimalkan upaya kita untuk mengisi detik Ramadhan yang tersisa dengan ibadah-ibadah yang dicontohkan Rasulullah, termasuk dengan i'tikaf di masjid sambil menunggu datangnya lailatul qodar. 

Mari kita berdoa memohon pertolongan Allah, semoga kita diridloi menjadi hamba yang bertaqwa dan mendapat lailatul qodar.  Dan semoga Allah masih mengijinkan kita bisa bertemu bulan Ramadhan tahun selanjutnya, dalam keadaan sehat dan penuh semangat. 


Wallahu a'lam bisshawab




#RamadhanBulanMaghfirah

#RamadhanRaihLailatulQodar

#MesraBersamaRamadhan30

#YukItikafRamadhan











Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak